Berita Lombok Timur
6 Tahun Gempa Lombok, Siswa SDN 2 Sembalun Masih Belajar dalam Ketakutan
Kisah siswa DN 2 Sembalum Bumbung Lombok Timur masih belajar dalam ketakuatan pasca enam tahun gempa Lombok 2018
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Kanit UPTD Kecamatan Sembalun, H. Rumelan S.Pd membenarkan apa yang dialami para guru dan siswa SDN Sembalun bumbung.
Ia mengungkapkan, sudah bertahun-tahun kondisi SDN 2 Sembalun Bumbung memprihatinkan. Siswa terpaksa belajar di bangunan darurat yang rusak akibat gempa.
"Kami dari UPTD sudah berupaya maksimal dengan mengusulkan perbaikan berkali-kali, bahkan sampai ke tingkat pusat," tuturnya.
"Kami juga sudah memastikan bahwa data sekolah di sistem Dapodik sudah benar dan lengkap," imbuhnya.
Baca juga: Belajar dari Gempa Lombok 2018, Lalu Iqbal Ingin Memperkuat Sistem Mitigasi Bencana NTB
Menurut informasi yang di terima, perbaikan sekolah ini akan dimulai tahun depan (2025). Namun, hingga saat ini kami masih menunggu kepastian dari Dinas Pendidikan Kabupaten.
"Kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan ini membuat kami khawatir terhadap proses belajar mengajar," keluh Rumelan.
Tidak hanya sampai di situ, sambung Rumelan menuturkan Ruang kelas bocor, lantai sering tergenang air saat hujan, dan jumlah ruang kelas sangat terbatas.
"Kami berharap pihak terkait dapat segera menindaklanjuti usulan kami agar siswa-siswa di Sembalun dapat belajar di lingkungan yang layak," pungkasnya.
Menurut informasi yang dihimpun media ini, perbaikan sekolah SDN 2 Sembalun Bumbung akan dimulai tahun depan melalui Happy Hearts Indonesia bersama mitra dari Australia.
Uniknya, bangunan sekolah ini ramah lingkungan karena menggunakan bahan daur ulang sampah plastik. Seperti telah memulai dilakukan pembangunan 6 lokal kelas baru di SDN 1 Gunung Malang dan SDN 3 Seruni Mumbul.
Bahan bangunan ini yang akan digunakan untuk membangun ruang kelas SDN 2 Sembalun Bumbung tahun depan.
Langkah ini tidak hanya membangun kembali sekolah, tetapi juga mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.