Ketua Kadin NTB Faurani Ungkap Fakta Awal Mula Munaslub Hingga Terpilihnya Anindya Bakrie
Proses Munaslub pun mulai dibicarkan sejak enam bulan sebelumnya dan belum mencuat nama Anindya Bakrie sebagai calon Ketum baru
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar Munaslub dengan hasil Anindya Bakrie terpilih sebagai ketua secara aklamasi menggantikan Arsjad Rasjid.
Sekretaris Panitia Pelaksana Munaslub Kadin Indoenesia Faurani mengungkap fakta Munaslub dalam podcast yang dipandu pengusaha, politikus sekaligus dosen Poempida Hidayatulloh di kanal Forum Keadilan TV.
Faurani, yang kini menjabat Ketua Kadin NTB mengatakan situasi yang tidak kondusif pascapilpres 2024 karena ketua Arsjad menjadi ketua tim pemenangan Capres.
"Sehingga ada beberapa daerah yang menilai kepemimpinan beliau kini menjadi kurang pas, bukan tidak baik, tapi kurang pas, sehingga Korwil barat timur dan tengah mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, ternyata benar ada dinamika," ungkap Faurani dari tayangan yang dilihat, Senin (30/9/2024).
Faurani dan pengurus daerah lainnya sudah berusaha menanyakan kepada Arsjad, tapi yang bersangkutan selalu menjawab jika situasi ini aman-aman saja.
Baca Selanjutnya: Penyelanggara munaslub kadin tanggapi pertemuan anindya dengan arsjad rasjid yang digagas bahlil
Kepengurusan di pusat dan daerah rupanya mulai terpecah-pecah.
"Dinamika ini muncul karena pengurus ingin Kadin tidak berpolitik, masalah cuma itu, sayang sekali kan," nilai Faurani.
Proses Munaslub pun mulai dibicarkan sejak enam bulan sebelumnya dengan para pengurus daerah yang menanti langkah Arsjad untuk mengatasi potensi perpecahan.
"Tapi pertemuan ini tidak pernah terjadi, bahkan semakin kencang (isu Munaslub)," ungkap Faurani
Faurani dan para pengurus daerah pun inisiatif berkumpul, musyawarah mufakat bahwa Munaslub ini dibutuhkan dan harus terjadi.
"Sangat disayangkan sebenarnya, tapi dibutuhkan untuk perbaikan kinerja Kadin dan menghentikan dinamika," tegas Faurani.
Baca Selanjutnya: Dpr minta kisruh kadin segera diselesaikan singgung dampak buruk bagi iklim dunia usaha
Terungkap 12-13 pengurus daerah provinsi yang sepakat menggelar Munaslub kemudian berangsur bertambah menjadi 19 pengurus Kadin daerah sebagai syarat kourum penyelenggaraan Munaslub.
Pengusaha asli berdarah NTB ini membantah isu jika nama Anindya Bakrie muncul sejak awal rencana Munaslub.
"Karena awalnya, Munaslub ini hanya sekedar pertemuan biasa, semacam musyawarah atau Munas gitu, karena sifatnya urgen dan jadwal masih jauh makanya kami menggelar Munaslub, kami undang petinggi-petinggi Kadin, termasuk Ketua Umum, tapi Pak Arsjad tidak hadir," tambah Faurani.
Seandainya saat itu Arsjad Rasjid hadir, dan mampu menjelaskan kepada peserta Musdalub bahwa bisa menyelesaikan dinamika di kepengurasan pusat, maka bisa dipastikan para pengurus daerah urung menggelar Munaslub.
"Tapi beliau tidak hadir dan tetap tidak bisa menjelaskan apa-apa kepada kami pengurus daerah," jelas Faurani.
Faurani tak menampik belakangan nama Anin muncul beberapa pekan sebelum dilaksanakan Munaslub.
"Mendekati hari H, nama Anin kian menguat, sementara tidak ada nama calon lain yang muncul, Anin hanya satu-satunya," tambah Faurani.
Para Kadin Provinsi tidak bisa memungkiri Anin ini memiliki posisi kuat.
Sehingga akhirnya para pengurus daerah dan organisasi pendamping mendorong Anin sebagai Ketum.
Menurut Faurani, Arsjad Rasjid sebenarnya tahu Musdalub sudah digelar.
"Tapi yang pasti sungguh sangat kami sayangkan, apalagi Munaslub ini baru pertama kali terjadi di Kadin. Padahal awalnya kami pada posisi menunggu, melihat penjelasan beliau tentang sitituasi nasional yang sedikit berbeda," ungkap Faurani.
Faurani membantah jika Munaslub ini dianggap sebagai ajang balas dendam Anin kepada Arsjad.
"Sampai akhir Munaslub pun kami tak melihatnya seperti itu, karena kami selalu meminta Pak Anin untuk berkomunikasi dengan Pak Arsjad.
"Baik Pak Anin maupun Pak Arsjad dua-duanya baik, Pak Arsjad orangnya baik selama memimpin Kadin, mereka sahabat saya, jadi saya tau betul beliau berdua orang baik," urai Faurani.
Baca Selanjutnya: Menkumham sebut keabsahan ketua umum kadin berada di tangan presiden melalui keppres
Tapi kenyataannya Munaslub dibutuhkan untuk memastikan organisasi terus berjalan agar fokus pada kinerja Kadin.
"Munaslub ini bukan isu politik atau isu apa-apa, tapi murni urusan organisasi. Kami ingin Kadin ini dipimpin oleh figur yang bisa selalu menjaga stabilitas dan lepas dari isu politik," tegas Faurani.
Faurani yakin pasca Munaslub tak akan terjadi dualisme kepemimpinan di Kadin Indonesia.
"Kisruh-kisruh ini terjadi di atas lho bukan di bawah, kami gak akan mau dipecah belah, dan jangan coba-coba memecah belah kami karena kami sangat kuat dan solid," tegasnya.
Itu sebabnya Faurani sangat yakin, kisruh ini hanya sementara.
Dia juga yakin hasil kepengurusan Munaslub ini akan segera disahkan oleh Kemenhumham karena semua syarat sudah terpenuhi.
"Sejauh itu kami mempersiapkan Munaslub ini sehingga tidak ada celah untuk menjadikannya tidak sah," tambah Faurani.
"Munaslub ini menjadi keputusan yang tertinggi, karena setelah ini tidak ada Munas-Munas lagi, Pak Anin dan kepengurusannya telah secara resmi menjabat sejak 2024-2029.
Faurani berharap, pertama Anin bisa melaksanakan tugas dengan baik.
Kedua, mampu menempatkan diri dengan baik, mana memimpin perusahaan dan mana memimpin organisasi.
Ketiga, mewujudkan kesepakatan dengan peserta Munaslub untuk bersama-sama membina UMKM yang ada di seluruh daerah supaya naik kelas.
(*)
Generasi Milenial Jadi Basis Suara Prabowo-Gibran di NTB |
![]() |
---|
Berantas Kemiskinan, Ganjar-Mahfud Buka Akses bagi Anak Miskin Capai Gelar Sarjana |
![]() |
---|
Indra Jaya Usman Minta Koalisi Prabowo Gibran Tidak Ribut Soal Penunjukan Ketua TKD NTB |
![]() |
---|
Tolak Faurani Jadi Ketua TKD Prabowo-Gibran NTB, KIM Ancam Buat Versi Tandingan |
![]() |
---|
Keberadaan Pengusaha di Tim Sukses Capres dan Cawapres Bukan Hal Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.