Kemenkuham NTB
Anak Usia 6 Tahun Kini Bisa Gunakan Autogate Imigrasi
Mulai 26 Agustus 2024, anak-anak berusia enam tahun atau lebih, baik warga WNI atau WNA, kini dapat menggunakan autogate saat melintas di Indonesia
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Direktorat Jenderal Imigrasi kembali menghadirkan terobosan inovatif dalam pelayanan keimigrasian di Indonesia. Mulai 26 Agustus 2024, anak-anak berusia enam tahun atau lebih, baik warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA), kini dapat menggunakan autogate saat melintas masuk atau keluar dari Indonesia.
Kebijakan ini merupakan langkah progresif yang mengakomodasi teknologi pengenalan wajah (face recognition) yang semakin canggih, sehingga memungkinkan deteksi yang akurat bahkan pada anak usia enam tahun.
Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, menjelaskan bahwa peningkatan teknologi ini bertujuan untuk mempermudah perjalanan bagi keluarga yang bepergian dengan anak-anak yang tidak perlu lagi khawatir dengan proses pemeriksaan manual yang sebelumnya harus dilalui oleh anak minimal 14 tahun.
"Teknologi face recognition yang semakin canggih memungkinkan deteksi wajah bahkan pada anak usia enam tahun. Dengan begitu, kami berharap penggunaan autogate dapat semakin optimal dan memudahkan perjalanan, terutama bagi keluarga.” jelas Silmy, Jumat (30/8/2024).
Hingga saat ini, hampir 200 perangkat autogate telah terpasang di tempat pemeriksaan imigrasi dengan lalu lintas tinggi, seperti di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai.
Autogate sendiri adalah gerbang otomatis yang memungkinkan penumpang melewati pemeriksaan imigrasi dengan cepat dan efisien. Sistem ini menggabungkan teknologi pengenalan wajah dan manajemen perbatasan, sehingga proses pemeriksaan dapat dilakukan hanya dalam waktu 15-25 detik per penumpang.
Penerapan autogate ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan ekosistem pelayanan keimigrasian yang lebih mulus, mulai dari pengajuan visa secara online hingga pemeriksaan di bandara.
Dengan volume pelintas yang mencapai lebih dari 20 juta orang pada semester pertama tahun 2024, inovasi ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dan mengurangi waktu tunggu di bandara.
Baca juga: Imigrasi Tangkap 2 Buron Asal Filipina
Silmy Karim juga mengungkapkan bahwa penerapan autogate untuk anak-anak ini terinspirasi dari praktik terbaik di negara lain.
“Kami coba studi banding best practice pengunaan autogate di negara lain. Di Singapura misalnya, autogate sudah bisa dipakai untuk anak mulai usia enam tahun. Saya tantang tim untuk menerapkan ini juga di Indonesia. Memang tidak mudah, terutama dalam penyesuaian sistem dan sebagainya tapi alhamdulillah usaha kami membuahkan hasil,” papar Silmy.
Inovasi ini diharapkan dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan efisien bagi seluruh penumpang, terutama bagi anak-anak. Dengan proses pemeriksaan yang lebih cepat dan mudah, anak-anak tidak akan merasa cemas atau terbebani saat melewati pemeriksaan imigrasi.
"Kami ingin memberikan pengalaman perjalanan yang berkesan bagi seluruh penumpang, terutama anak-anak. Dengan autogate, proses pemeriksaan menjadi lebih cepat dan mudah. Anak-anak akan merasa lebih nyaman melalui proses imigrasi. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk menghadirkan layanan keimigrasian yang lebih baik." tutup Silmy.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.