Pilkada Lombok Timur
Temukan Puluhan Warga Belum Tercoklit, Panwascam Jerowaru Ragukan Klaim 100 Persen Coklit
Panwascam Jerowaru Temukan Kejanggalan dalam Data Coklit Pantarlih, karena masih ada temuan warga yang belum tercoklit
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Menjelang rapat pleno hasil pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih hasil kerja Pantarlih pada pemilihan serentak tahun 2024, Panwascam Jerowaru masih menemukan pemilih yang terdaftar dalam Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) belum di coklit.
Berdasarkan hasil pengawasan Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD) yang disampaikan dalam rapat koordinasi hasil pengawasan coklit menjelang pleno tingkat PPS, beberapa pemilih dalam DP4 belum dicoklit.
Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas Panwaslu Kecamatan (Panwascam) Jerowaru, Sihapari menjelaskan, progres 100 persen coklit yang disampaikan oleh KPU Lombok Timur dan jajarannya perlu dipertanyakan.
Lantaran dari hasil pengawasan yang dilakukan Panwascam Jerowaru masih ditemukan pemilih yang belum tercoklit.
“Setelah kami terima laporan masing-masing PKD dalam rakor yang kami lakukan, ternyata ada beberapa pemilih dalam DP4 belum tercoklit, meskipun PPK Jerowaru mengklaim progres coklit sudah 100 persen. Pertanyaan kami, apakah orang yang belum tercoklit itu juga masuk dalam angka 100 persen,“ ucap Sihapari dikonfirmasi, Jumat (2/8/2024)
Sementara itu, Ketua Panwaslu Kecamatan Jerowaru, Suandi Yusuf menambahkan, data hasil coklit yang 100 persen di Kecamatan Jerowaru akan dipertanyakan kepada PPK untuk mendapat penjelasan.
Baca juga: Survei Peta Elektoral ASI Menangkan Pasangan Luthfi-Wahid Pada Pilkada Lombok Timur
Ia meragukan hasil 100 persen coklit, mengingat hasil uji petik di satu desa saja ditemukan puluhan KK belum tercoklit.
“Bagaimana mungkin data coklit itu dikatakan 100 persen, sementara ada yang belum tercoklit. Kecurigaan kami, warga yang belum tercoklit langsung dimasukkan ke pemilih sesuai untuk mengejar progres 100 persen,“ ungkapnya.
Beberapa desa sudah melakuakan uji petik, lanjutnya, pihaknya menduga kasus warga yang tidak tercoklit juga terjadi di 15 Desa yang ada di Kecamatan Jerowaru.
“Meskipun PPK dan PPS tidak memberikan data yang harus kami awasi, namun sejumlah temuan kami dapatkan saat melakukan uji petik. Kami curiga pantarlih tidak pernah melakukan upaya video call ketika tidak menemukan warga saat melakukan coklit,“ pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.