Pilkada NTB
Zulkieflimansyah dan Suhaili FT Unggul di Survei LSI Deny JA, Begini Penjelasan Partai Golkar
Dalam survei LSI Denny JA yang dilakukan 11-17 Mei 2024, dengan 800 responden tersebut, Zulkieflimansyah unggul di semua simulasi calon gubernur NTB.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Nama Zulkieflimansyah alias Bang Zul unggul dalam survei calon gubernur yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, baru-baru ini.
Dalam survei tersebut, Zulkieflimansyah justru bersaing ketat dengan nama Suhaili FT alias Abah Uhel, yang kini menjadi pasangannya. Kemudian Sitti Rohmi Djalilah alias Umi Rohmi, yang kini menjadi rivalnya di Pilgub NTB 2024.
Dalam survei yang dilakukan 11-17 Mei 2024 dengan 800 responden tersebut, Zulkieflimansyah unggul di semua simulasi sebagai calon gubernur.
Dalam pertanyaan terbuka, top of mind calon gubernur NTB Zulkieflimansyah paling tinggi yakni 11,9 persen, kemudian Sitti Rohmi Djalilah 3,9 persen, Lalu Fathul Bahri 3,4 persen, Suhaili FT 3,1 persen, Indah Dhamayanti Putri 3,0 persen, Fahri Hamzah 3,0 persen, dan Lalu Muhamad Iqbal 2,8 persen.
Sementara dalam pertanyaan tertutup dengan simulasi 21 nama, nama Zulkieflimansyah alias Bang Zul tetap paling tinggi.
Baca juga: Pesan Deklarasi Pasangan Zulkieflimansyah - Suhaili Maju di Pilgub NTB
Bang Zul meraih 16,4 perseb, Suaili FT 8,3 persen, Siti Rohmi 6,9 persen, Indah Dhamayanti Putri 6,5 persen, Fahri Hamzah 6,0 persen, Lalu Muhamad Iqbal 4,1 persen, Lalu Pathul Bahri 3,5 persen.
Sementara Lalu Gita Ariadi 1,4 persen, Mohan Roliskana 2,6 persen, HW Musyafirin 0,4 persen, dan sisanya adalah untuk nama lain serta yang belum menentukan pilihan.
Begitu juga dalam pertanyaan tertutup dengan simulasi 8 nama, Bang Zul tetap paling tinggi.

Angka elektabilitas Bang Zul naik signifikan menjadi 32,1 persen, kemudian Suhaili FT 11,9 persen, Siti Rohmi Djalilah 10,3 persen, Indah Dhamayanti Putri 10,1 persen, Lalu Muhamad Iqbal 6,4 persen, Lalu Gita Ariadi 3,5 persen, Mohan Roliskana 3,1 persen, dan Musyafirin 2,0 persen.
Dalam simulasi 21 nama menjadi 8 nama ini, Bang Zul memperoleh migrasi dukungan paling besar karena ada 15,7 persen pemilih yang bermigrasi ketika hanya 8 nama yang disodorkan pada pemilih. Sedangkan 7 nama lain hanya mendapatkan migrasi pemilih rata-rata 3 persen.
Terjadinya migrasi dukungan yang masif kepada Bang Zul berbanding lurus dengan variabel yang mempengaruhi pemilih sebagaimana yang tergambar pada survei Poltracking periode Maret 2024.
Ada 80,6 persen preferensi pemilih karena variabel Agama 30 persen, Pengalaman/kinerja 24,3 persen, Karakter Kandidat 9,7 persen, Kompetensi kandidat 9,1 persen, dan Visi Misi kandidat 7,5 persen.
Metode Survei
Survei LSI Denny JA ini mengguakan metode multistage random sampling dalam pengumpulan data dengan 800 orang responden dengan margin of error 3,5 persen. Responden adalah warga NTB yang sudah berusia 17 tahun ke atas.
Metode pengambilan ata yakni dengan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan instrument kuesioner.
Penjelasan Partai Golkar

Survei ini merupakan survei internal yang dilakukan Partai Golkar. Namun belakangan data survei ini beredar luas.
Terkait hal ini, Sekretaris DPD Partai Golkar NTB Firadz Pariska yang dikonfirmasi Tribun Lombok menjelaskan, mereka memang melakukan survei internal. Tapi pasti hasil-hasil tersebut hanya diberikan kepada para bakal calon kepala daerah yang ikut dalam survei internal tersebut.
"Dan sesuai dengan pemaparan oleh LSI hari Rabu kemarin di Hotel Santika, untuk hasil detailnya kami tidak pernah mempublish ke pihak lain selain para bacakada yang ikut survei," katanya.
Apakah hasil survei tersebut akan mempengaruhi keputusan Partai Golkar di Pilgub NTB? Menurutnya masih ada tahapan yang harus dilalui.
Partai Golkar, kata Firadz Pariska, sangat konsisten dengan tahapan mekanisme yang telah ditetapkan oleh DPP.
"Masih ada dua survei lagi yang akan dilalui yang akan menjadi salah satu indikator untuk menetapkan rekomendasi yant akan dikeluarkan oleh DPP," katanya.
Lebih lanjut Firadz Pariska menjelaskan, dengan telah menyebarnya hasil survei tidak akan mempengaruhi keputusan rekomendasi.
"Tidak ada pengaruh. Pengaruhnya adalah siapa yang memiliki tingkat elektabilitas tertinggi di akhir survei ketiga tentunya akan menjadi salah satu indikator atau salah satu refrensi yang mempengaruhi keputusan dari DPP," katanya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.