Kuliner Lombok
Nikmatnya Bakso Kopang Mandalika, Kualitas Rasa Original dengan Konsep Lesehan Berugaq
Bakso Kopang Mandalika memiliki citra rasa khas mirip bakso yang di Kecamatan Kopang, para pengunjung akan dimanjakan makan bakso dengan suasana asri
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pecinta bakso kopang kini tidak perlu jauh-jauh pergi ke Kecamatan Kopang demi menikmati nikmatnya Bakso Kopang yang terkenal dengan kualitas rasanya.
Kini, tidak jauh dari sebelah selatan Rumah Sakit Mandalika, Jalan Raya Kuta Sengkol, Lombok Tengah terdapat Bakso Kopang Mandalika.
Bakso Kopang ini menyediakan berbagai menu bakso dengan harga yang pas dikantong. Usaha bakso ini dikelola langsung oleh Yayasan Pondok Pesantren Al Irsyad, Gentang, Sengkol.
Berdasarkan pantauan Tribun Lombok, tempat parkirnya sangat luas dengan lingkungan yang sangat asri karena berada langsung di tepi sawah.
Pihak pengelola juga telah menyediakan lesehan dan berugaq sehingga pelanggan dapat merasakan sejuknya udara di tempat itu.
Owner Bakso Kopang Mandalika Fathurrahman mengatakan, baksonya yang dijualnya merupakan rasa original, karena pentolnya langsung diambil dari Kopang.
Fathurrahman menjelaskan, alas an baksonya diambil langsung dari Kopang supaya menjaga kualitasnya.
Bakso ini dibuat langsung oleh mamiq Aweng dari Kopang yang sangat paham dalam pembuatan bakso sehingga rasanya terjamin. Pihaknya meminta stok setiap dibutuhkan termasuk bumbunya juga diambil dari Mamiq Aweng.
"bumbunya diambil dari sana (Mamiq Aweng) tambahannya dari kita hanya cabe saja, bawang. Tapi kalau bumbu sudah disiapkan langsung di sana, tinggal formulasinya di dikasih tahu dan kita buat di sini," beber Fathurrahman.
Fathurrahman mengungkapkan, Bakso Kopang Mandalika bukan cabang, hanya bahan baku yang diambil. Pihaknya hanya membeli bahan bakunya di Kecamatan Kopang.
Lebih lanjut Fathurrahman menjelaskan, pihaknya mendirikan Bakso Kopang Mandalika karena keberadaan Bakso Kopang dan sirkuit Mandalika yang terkenal.
Keduanya memiliki brand yang sangat kuat sehingga Fathurrahman menamakan warungnya sebagai bakso Kopang Mandalika.
"Saya juga sudah mencari kemana-mana bakso yang enak. Kayaknya kita sudah coba mencicipi sekitar 100 bakso dan kami punya satu kesimpulan bakso Kopang itu yang paling enak. Nah sehingga itu yang kita coba buat di sini supaya orang yang sudah tahu bakso Kopang ketika lihat plang ini dia ingin mencoba lagi gitu," beber Fathurrahman.
Bakso Kopang memang diketahui sudah terbukti kualitasnya sehingga harganya sedikit mahal namun terbayarkan dengan rasanya yang enak dan gurih.
"Kami sedikit mahal dibandingkan dengan bakso biasanya tapi karena pentolannya itu betul-betul daging kita jamin itu betul daging. Baksonya dijamin tanpa dicampur dengan ikan ataupun dicampur dengan ayam," jelas Fathurrahman.
Dikatakannya, sudah banyak pelanggan yang datang ke sini karena melihat ada kata Kopang. Pelanggannya mengaku rasanya sama persis dengan yang di kopang.
Fathurrahman menyebutkan, warung Bakso Kopang Mandalika dikelola oleh alumni dari dari A sampai Z. Pihaknya bukan hanya memiliki usaha bakso tapi juga punya usaha pertanian seperti menanam kacang panjang, terong, hingga Al Irsyad Mart.
Baca juga: Cerita Inspiratif Mantan Napi Jualan Bakso Babar Rinjani di Sirkuit Mandalika
Pihaknya mengaku dikucurkan dana dari kementerian sampai ratusan juta. Keuntungan bakso Kopang Mandalika juga kembali ke Yayasan Pondok Pesantren Al Irsyad Gentang.
"Termasuk untuk gaji, rehabilitasi sekolah karena makan bakso Kopang Mandalika sekalian kita beramal. Dan Alhamdulillah baru tiga bulan sudah stabil dan kita tidak pernah rugi. Saya tanya kepada pengelola keuangan keuntungan bersih bisa sampai Rp 5-6 juta per bulan," beber Fathurrahman.
Fathurrahman menerangkan, salah satu keunikan kita juga di Batu Kopang yaitu ads tempat duduk berupa lesehan dan berugaq.
Kedepan pihaknya akan mengembangkan menjadi ada tempat-tempat ibadah dengan bangun Mushola yang desainnya seperti Berugaq.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.