Ramadhan

Amalan Sunnah Bulan Ramadhan 2024 atau Ramadhan 1445 Hijriah: Segera Mandi Wajib Saat Keadaan Junub

Simak amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di bulan Ramadhan 2024 atau Ramadhan 1445 Hijriah, segera mandi wajib saat keadaan junub.

Editor: Irsan Yamananda
baychoicebariatrics.com
Simak amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di bulan Ramadhan 2024 atau Ramadhan 1445 Hijriah, segera mandi wajib saat keadaan junub. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Amalan sunnah bulan Ramadhan 2024 atau Ramadhan 1445 Hijriah, segera mandi wajib saat masih dalam keadaan junub.

Perlu diketahui, amalan sunnah bulan Ramadhan 2024 atau Ramadhan 1445 Hijriah yang dianjurkan lainnya adalah segera mandi wajib saat masih dalam keadaan junub.

Berikut penjelasan lengkap mengenai amalan sunnah bulan Ramadhan 2024 atau Ramadhan 1445 Hijriah segera mandi wajib saat masih dalam keadaan junub.

Amalan Sunnah Bulan Ramadhan 2024 atau Ramadhan 1445 Hijriah - segera mandi wajib saat masih dalam keadaan junub

Lalu apakah sah puasa apabila mandi Junub setelah azan Subuh?

Ketua LBM PBNU (Lembaga Bathsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), Kiai Mahbub Maafi menjelaskan, Nabi Muhammad SAW juga pernah melakukan hal serupa.

Baca juga: Kapan Batas Waktu Mengganti Puasa Ramadhan atau Qadha Puasa?

"Rasulullah SAW juga pernah mengalami hal tersebut, di mana yang beliau lakukan adalah mandi kemudian terus menjalankan ibadah puasa," jelasnya dalam Program Edukasi Syariah Ramadan Bimas Islam, Minggu (2/4/2023).

"Maka, orang yang mandi Junub setelah mendengar azan subuh, maka puasanya tetap sah," imbuh dia.

Mahbub mengingatkan, sebaiknya mandi junub tidak dilakukan di akhir waktu subuh, agar dapat menjalankan ibadah salat subuh tepat waktu.

"Jangan sampai mandi junubnya itu diakhir waktu subuh, sebab itu akan menyebabkan tertinggal menjalankan salat subuh," pungkasnya.

Dilansir dari laman kemenag.go.id, terdapat 2 rukun mandi junub.

1. Niat.

Berikut lafal niat mandi junub:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala

"Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.

2. Mengguyur seluruh badan.

Saat mandi junub, seluruh bagian tubuh bagian luar harus terkena air.

Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke bagian kulit dan pangkal rambut/bulu sehingga tubuh tidak tertempel najis atau bersih dari najis.

Selain rukun mandi junub, terdapat juga sunah dalam melakukan mandi junub.

1. Membasuh tangan hingga tiga kali, bertujuan agar tangan bersih dari najis.

2. Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan, seperti bagian di sekitar kemaluan.

3. Berwudhu dengan sempurna seperti hendak melakukan sholat.

4. Membasahi kepala sebanyak tiga kali hingga pangkal rambut, bersamaan dengan itu melakukan niat menghilangkan hadas besar.

5. Mengguyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan badan sebelah kiri juga tiga kali.

7. Menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali.

8. Menyela-nyela rambut dan jenggot (bila punya).

9. Mengalirkan air ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya hindarkan tangan dari menyentuh kemaluan, kalaupun tersentuh, sebaiknya dianjurkan untuk berwudhu lagi.

(TribunLombok)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved