Pilkada 2024
Zainal Asikin: TGH Arifin Munir Kader NW yang Berpotensi Diusung Maju Pilgub NTB 2024
Suara Nahdlatul Wathan (NW) patut diperhitungkan setelah sejumlah kader yang diusung sementara unggul di Pemilu 2024, baik di DPR RI, DPRD Provinsi ma
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Konsultan Hukum Nahdlatul Wathan (NW) Profesor Zainal Asikin menyebut PBNW siap menyambut Pilkada 2024.
Sebelumnya, langkah politik NW patut diperhitungkan setelah sejumlah kader yang diusung sementara unggul di Pemilu 2024, baik di DPR RI, DPRD Provinsi maupun kabupaten/kota.
Zainal mengatakan, PBNW akan mengajukan kader terbaiknya pada perebutan kursi Gubernur NTB berikutnya.
Satu di antaranya nama pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Munirul Arifin, Nahdlatul Wathan (Yanmu NW) Praya, TGH Arifin Munir disebut sebagai kader potensial yang bisa menjadi pilihan NW untuk maju di Pilgub mendatang.
Baca juga: Diisukan Jadi Calon Gubernur NTB, TGKH Atsani Sebut Ada yang Ingin Memecah Konsentrasi Organisasi
ZainalĀ menilai, NW punya banyak Tuan Guru yang rata-rata memiliki pondok pesantren, namun tidak semua berpotensi untuk diusung maju Pilgub
"Kita harus tau dia punya pondok, tuan guru yang jadi kader itu banyak dia punya pondok, dan mana yang lebih berpotensi itu yang akan diusung," ucap Guru Besar Universitas Mataram (Unram) itu setelah dikonfirmasi, Kamis (22/2/2024).
Saat ini kata dia, TGH Arifin Munir walaupun tidak banyak tampil di media masa, namun masa pendukungnya terhitung banyak.
"TGH Arifin ini cukup banyak masanya, merata di Lombok Barat, bahkan Lombok Timur, alumni Yanmu ini kan banyak," ungkapnya.
Lebih jauh disebutkannya, di Pilkada 2024 ini NW akan menampilkan figur lain, mengingat pengalaman pada Pemilu 2019 figur satu-satunya yaitu TGH Lalu Gede Sakti Amir Murni gagal.
Baca juga: Diisukan Jadi Calon Gubernur NTB, TGKH Atsani Sebut Ada yang Ingin Memecah Konsentrasi Organisasi
"Kayaknya internal NW perlu mengkaji (kasus) Gede Sakti 2-3 kali gagal, dan itu perlu yang baru. Paling pas yaitu TGH Arifin Munir yang punya basis di Lombok Tengah, Lobar, dan juga silaturrahmi dan kedekatannya dengan NW terjalin baik," sebutnya.
Apalagi kata dia, trend politik saat ini yaitu banyak incumbent yang kalah, masyarakat condong ingin figur baru.
Oleh karenanya, dirinya juga mendorong PBNW harus keluar mempublikasikan kegiatan, aktivitasnya melalui tokoh-tokohnya.
"Tuan gurunya punya reting sama, cuman berapa banyak yang punya masa itu yang akan diambil, dan saya rasa TGH Arifin yang punya itu sekarang," tutupnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.