Pemilu 2024

Suaranya Turun Drastis, Caleg PKS Baiq Sri Ratna Tidak Percaya Data Sirekap KPU

Caleg DPRD Provinsi NTB Dapil 7 Baiq Sri Ratna Puspariani mempermasalahkan data Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).

|
Penulis: Sinto | Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Baiq Sri Retno saat ditemui Tribun Lombok untuk klarifikasi soal penarikan bantuan semen masjid di Batukliang, Selasa (20/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Caleg DPRD Provinsi NTB Dapil 7 Baiq Sri Ratna Puspariani mempermasalahkan data Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasa dirugikan dengan Sirekap yang sebelumnya suaranya tinggi tiba-tiba turun drastis.

"Seharusnya dari awal mestinya naik. Masak sudah naik malah menjadi turun. Berdasarkan C1-Plano saya berada di peringkat kedua suara terbanyak. Dan itupun sudah diakui dari kemarin dari partai juga. Termasuk Muhammad Jabin juga kemarin mengakui itu," jelas Baiq Sri Retno kepada Tribun Lombok di Batukliang, Selasa (20/2/2024).

Baiq Sri Ratna menjelaskan, berdasarkan Sirekap KPU pada tanggal 17 Februari 2024 pukul 19.30 suaranya sebanyak 1.588 yang menjadikannya suara terbanyak kedua di PKS.

Baca juga: Diduga karena Tak Dipilih, Oknum Caleg PKS Tarik Kembali Bantuan Semen Masjid di Desa Selebung

Namun pada hari ini Selasa, (20/2/2024) pukul 16.50, justru turun drastis menjadi 925 suara yang membuatnya terpental ke posisi tiga.

Posisi kedua justru ditempati oleh Muhammad Jabin yang meraih suara 1.383. Menurutnya, kalau suaranya tidak naik-naik tidak menjadi masalah.

Namun, suaranya justru turun drastis yang dapat merugikannya dan pihak partai.

Baiq Sri Ratna Puspariani mempermasalahkan suaranya yang turun sementara suara dari rekan partainya justru naik.

Ia menjelaskan, KPU sebelumnya telah mengakui Sirekap Real Count tersebut error, bukan ada kecurangan.

"Dari kemarin memang mesin server rekap ini error. Dan memang sudah diakui oleh KPU. Maka mesinnya ini yang dipermasalahkan dan Sirekap ini tidak bisa dipercaya," tegas Baiq Sri Ratna.

Baiq Sri Ratna mengungkapkan, Sirekap real count KPU ini membingungkan masyarakat karena masyarakat tidak tahun mana yang harus dipercaya.

Baca juga: Klarifikasi Caleg PKS di Lombok Tengah Disebut Tarik Bantuan Semen Masjid, Singgung Soal Kesepakatan

Dikatakannya, Sirekap ini berbahaya bagi caleg yang suka bawa perasaan (baper) karena sebelumnya sudah ada yang syukuran.

"Berbahaya bagi caleg yang baper. Misalnya ada kemarin caleg yang sudah roah (syukuran). Nilainya sampai sekian, tapi ternyata turun. Ini bikin jantung berdegup kencang," imbuh Baiq Sri Ratna Puspariani.

Oleh karena itu, keberadaan dari Sirekap yang error ini membuat partainya melakukan pengawalan ketat dari partai dan saksi partai.

Termasuk melakukan pengawalan kepada penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU dan Bawaslu.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved