Soal Gerakan Salam 4 Jari, Dewan Penasihat TKN Prabowo-Gibran: Ada yang Panik

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Jelang puncak kontestasi elektoral 2024, ramai muncul gerakan 4 jari yang bertujuan untuk mempengaruhi elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran.

Fenomena tersebut merupakan bentuk dari kepanikan para relawan politik dari pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 dan 3.

Hal tersebut disampaikan langsung Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Maulana Syaikh Dr. Muhanmad Zainuddin Atsani setelah dikonfirmasi TribunLombok.com, Rabu (31/1/2024).

Baca juga: Ketua DPC Gerindra KLU Yakin Target 70 Persen Kemenangan Prabowo-Gibran Tercapai di Lombok Utara

"Kalau saya menyikapinya senyumin ajak karena mereka panik, intinya itu ada yang panik," ucapnya.

Ditegaskannya, munculnya salam 4 jari tersebut juga tidak akan berpengaruh banyak terhadap elektabilitas Prabowo-Gibra.

Apalagi, selama ini, pihaknya juga senantiasa selalu menggunakan politik santun, yang tidak membenarkan adanya serangan yang sifatnya menyerang personal apalagi tuduhan.

"Insyaallah tidak akan berpengaruh, kita serahkan kepada allah, kita sudah ikhtiar, kita sudah berbuat baik tidak pernah saling ganggu," katanya.

Dimintanya juga publik cerdas menilai, terlebih saat ini sudah banyak upaya yang dilakukan untuk menjatuhkan elektabilitas Prabowo-Gibran, pun begitu dengan tuduhan-tuduhan yang dilakukan secara terang-terangan.

Meski begitu, pihaknya menyikapi dengan santai, hingga keyakinannya siapapun Presiden yang akan terpilih nanti adalah presiden terbaik bagi rakyat.

Baca juga: Ketum PAN Zulkifli Hasan Optimis Prabowo-Gibran Unggul 70 Persen di NTB

Atsani menyebut, TKN kini fokus menjelaskan program dari paslon 02 kepada masyarakat untuk melawan serangan dari lawan politik lain.

"Para relawan ataupun TKN bergerak supaya masyarakat lebih mengenal calon kita siapa dan programnya apa, kita secara itu saja kalau secara serang-seranganjangan lah," tutup Atsani

(*)