Berita Kota Bima
Pesona Rimpu Mantika Bakal Digelar Meriah di Kota Bima
Pesona Rimpu Mantika yang menjadi budaya masyarakat Bima rencananya bakal digelar April 2024 mendatang.
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Pesona Rimpu Mantika yang menjadi budaya masyarakat Bima rencananya bakal digelar April 2024 mendatang. Kendati masih lama, persiapan-persiapan sudah mulai dilakukan guna memeriahkan acara budaya yang diselenggarakan setiap tahunnya.
Rimpu adalah salah satu jenis pakaian Sarung yang dipakai kalangan masyarakat Bima dikenal sebagai 'Tembe Nggoli' (sarung) yang sudah diproses atau dibuat dengan 'Muna' (tenunan) khas Bima.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bima, Muh Natsir mengatakan saat ini tengah persiapan oleh berbagai unsur menyambut acara Pesona Rimpu Mantika.
Baca juga: Jadi Pintu Masuk Kota Bima, Pantai Lawata Mulai Dipersolek
"Gelaran budaya yang kami selenggarakan tiap tahun ini semoga menjadi event nasional," harap Natsir saat ditemui, Rabu (24/1/2024).
Adapun gambaran kemeriahan acara ini, lanjut Natsir, akan menampilkan atraksi-atraksi budaya, bazar seni, ekonomi kreatif, alunan musik-musik tradisional Bima, bahkan adanya lokasi atau spot foto yang mempesona untuk para pengunjung.
"Sebelumnya kami juga akan adakan fashion show," tambahnya.
Sejak awal januari 2024, pemerintah dan para guru-guru seni juga menyiapkan peserta didiknya untuk dilatih dan ditempa untuk menampilkan tarian kolosal saat perhelatan rimpu.
"Kami mulai dari awal Januari tancap gas," ujarnya.
Terpisah, Budayawan Kota Bima, Rahmah Fitriah mengatakan jadwal latihan untuk pelajar yang akan memeriahkan acara ini sudah terjadwal dengan baik. Adapun yang dilibatkan mulai dari SMA/SMK/MA dan SMP.
"Kita libatkan 500 pelajar," katanya.
Baca juga: Masih Minim Angka Kujungan Wisman ke Kota Bima, Disparbud Ungkap Alasannya
Pelajar ini direncanakan akan menampilkan tari yang bercerita proses adanya rimpu. Untuk itu, persiapan pun sudah mulai dilakukan.
"Semoga berjalan lancar," harapnya.
Kendati memiliki pengalaman pada perhelatan sebelumnya bersama para pelajar, Rahmah tetap tetap berupaya melatih dan membimbing para peserta dengan baik. Terlebih jadwal latihan akan terpotong pada bulan Ramadan mendatang.
"Untuk event ini kita harus maksimal dan benar-benar manajemen waktu," pungkas wanita yang juga pengurus inti lembaga budaya Kota Bima ini.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.