5 Wisata Gili di Lombok yang Cocok untuk Liburan Tahun Baru: Ada Gili Petagan hingga Gili Kedis

Berikut 5 rekomendasi wisata gili yang dapat Tribunners kunjungi untuk mebisi liburan tahun baru. Ada Gili Petagan hingga Gili Kedis.

Penulis: Laelatunniam | Editor: Endra Kurniawan
Kolase TribunLombok
Berikut 5 rekomendasi wisata gili yang dapat Tribunners kunjungi untuk mebisi liburan tahun baru. Ada Gili Petagan hingga Gili Kedis. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Julukan 'Lombok Wisata Sejuta Gili' patut disematkan untuk menggambarkan keindahan pulau-pulau kecil di Lombok.

Selain terkenal dengan pulau seribu masjid, pulau dengan kuliner khas ayam taliwang ini juga populer dengan wisata gilinya.

Berikut 5 rekomendasi wisata gili yang dapat Tribunners kunjungi untuk mebisi liburan tahun baru dirangkum TribunLombok.com, Rabu (27/12/2023):

Baca juga: 10 Tempat Wisata di Lombok Utara yang Cocok untuk Liburan: Pantai Sedayu, 3 Gili hingga Masjid Kuno

1. Gili Petagan Lombok Timur

Keindahan Gili Petagan Sambelia di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Keindahan Gili Petagan Sambelia di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. (DOK BADAN PROMOSI PARIWSATA NTB)

Di Kabupaten Lombok Timur, tepatnya di Desa Padak Guar, Kecamatan Sambelia ada gili bernama Gili Petagan.

Gili ini disebut Amazonnya Indonesia sebab landscape keindahan alam yang ditawarkan mirip dengan hutan hujan amazon di bumi Amerika Selatan sana.

Gili Petagan dapat dinikmati keindahan dengan menyusuri sungai yang diapit hutan bakau menggunakan perahu nelayan. Keindahan Gunung Rinjani pun terpampang di Gili Petagan.

Suasana tenang, air yang jernih, pemandangan bawah laut yang beragam membuat wisatawan memiliki kesan yang tak terlupakan.

Gili Petagan memang belum sepopuler tempat lain di Lombok. Namun, jika wisatawan ingin merasakan sensasi wisata yang damai, tenang dan asri, Gili Petagan harus dikunjungi.

Berkunjung ke Gili Petagan sekaligus mengeksplor dua gili lainnya, yaitu Gili Kapal dan Gili Bidara. Jarak tempuh hanya 10 menit.

Berwisata ke Gili Petagan membutuhkan waktu 2,5 jam hingga ke Labuhan Pandan Sambelia sebagai lokasi penyeberangan. Di sana sudah tersedia tempat parkir kendaraan yang aman.

Selanjutnya wisatawan dapat menyewa perahu atau kapal di Pondok Gili Lampu untuk penyebrangan ke Gili Petagan. Tarifnya sekira Rp 250-
300 ribu untuk jarak tempuh 30 menit.

Pondok Gili Lampu juga menyediakan penyewaan alat snorkeling yang tarifnya Rp 25.000.

Perjalanan di atas perahu akan sangat menyenangkan karena akan disuguhkan pemandangan hijau hutan bakau di sisi kiri kanan.

Gili Petagan merupakan pulau yang tidak berpenghuni. Pulau seluas 60 hektar ini tertutup lebatnya hutan mangrove. Jadi tidak ada salahnya membawa perbekalan untuk menemanimu selama mengelilingi gili. Bagaimana tertarik berwisata ke Gili Petagan?

2. Gili Kapal Lombok Timur

Gili Kapal berada di Desa Labuan Pandan, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Gili Kapal berada di Desa Labuan Pandan, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). (Dok. BPPD NTB)

Gili Kapal merupakan pulau pasir yang hanya timbul pada waktu-waktu tertentu.

Pada waktu ini lah wisatawan dapat berkunjung dan menikmati daratan pasir putih di tengah laut.

Meskipun kini sudah tersedia peta digital, namun belum tentu gili ini mudah ditemukan.

Banyak wisatawan yang menjulukinya sebagai gili tersembunyi.

Gili Kapal hanya akan timbul saat air laut sedang surut, yakni di pagi hari dan sore hari.

Gili kapal akan muncul pada waktu tertentu, sehingga hanya wisatawan yang beruntung yang dapat mendarat di gili ini.

Jika akhirnya beruntung mendarat di Gili Kapal, maka pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan alam luar biasa.

Sensasi berdiri di tengah gundukan pasir yang dikelilingi birunya laut.

Serta pemandangan bawah laut dengan warna airnya yang biru muda cerah.

Wisatawan juga bisa melihat gugusan gili di sekitarnya seperti Gili Bidara, Gili Kondo dan Gili Petagan.

Karena sifatnya yang timbul tenggelam maka Gili Kapal tidak ada bangunan atau pohon sebagai tempat berteduh.

Pengunjung wajib menyiapkan topi atau sunscreen agar tidak terasa terik terpapar matahari.

Gili Kapal berada di Desa Labuan Pandan, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Rute ke Gili Kapal dari kota Mataram melewati Jalan Mataram-Sikur menuju Pringgabaya.

Setelah itu ke arah utara menuju Sambelia tepatnya titik penyeberangan Gili Lampu, dengan jarak tempuh 2.5 jam perjalanan.

Harga penyebrangan ke Gili Kapal sebesar Rp250.000 untuk 10 penumpang.

Biasanya kapal akan mengajak wisatawan mengelilingi gugusan gili di sekitar gili kapal, mulai dari Gili Kondo lalu menuju ke Gili Bidara, Gili Petagan dan terakhir mampir di Gili Kapal jika beruntung.

Penyebrangan mulai dibuka pukul 07.00 hingga 17.00 setiap harinya.

Parkir kendaraan yang dititipkan dikenakan tarif Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil.

Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata di Lombok Timur untuk Liburan Nataru: Pantai Pink - Surga Kecil Desa Sembalun

3. Gili Nanggu Lombok Barat

Pesona Gili Nanggu yang cocok dikunjungi untuk mengisi waktu liburan.
Pesona Gili Nanggu yang cocok dikunjungi untuk mengisi waktu liburan. (TribunLombok.com/Laelatunni'am)

Gili Nanggu merupakan salah satu destinasi unggulan wisata Lombok.

Gili Nanggu menjadi destinasi alternatif wisata Lombok yang ramai dikunjungi wisatawan.

Sehingga tidak lengkap melakukan aktivitas wisata Lombok tanpa mengunjungi Gili Nanggu, di Kabupaten Lombok Barat.

Pesona Gili Nanggu selama ini memikat hati para wisatawan yang datang menikmati wisata Lombok.

Gili Nanggu berada di Desa Sekotong Barat, Kecamatan Lombok Barat.

Gili sendiri berarti pulau kecil, dan di Lombok banyak terdapat pulau-pulau kecil.

Gili Nanggu tidak kalah cantik dibandingkan gili-gili dan pantai-pantai lain di Lombok.

Gili Nanggu memiliki suasana yang tenang karena tidak ada permukiman penduduk di tempat ini.

Hanya satu tempat penginapan yang dibangun di sini.

Berada di Gili Nanggu ini terasa damai dengan suasana yang alami. Keindahan alam di Gili Nanggu benar-benar terjaga.

Tiba di pulau ini, Tribunners akan disuguhkan dengan pemandangan indah, deretan pohon cemara, dan angin sepoi-sepoi tanpa gangguan.

Sehingga berada di Gili Nanggu kadang terasa seperti pulau pribadi.

Dengan kondisi alam dan ombak yang tenang, pulau ini sangat cocok dijadikan destinasi untuk berlibur bersama keluarga.

Selain itu, pulau ini juga menjadi tempat favorit para penyelam dan pecinta snorkeling.

Biota laut di Gili Nanggu sangat beragam. Tribunners bisa melihatnya secara langsung dengan menyelam atau snorkeling.

Pengunjung tidak hanya dimanjakan keindahan pulau, mata para pengunjung juga akan dimanjakan pemandangan bawah lautnya.

Cukup dengan snorkeling, pengunjung bisa melihat ikan warna warni berbagai ukuran akan mengerumuni.

Ombaknya pun terbilang cukup tenang sehingga anak-anak pun bisa melakukan snorkeling.

Konservasi Penyu

Sudah 11 tahun lebih pantai Gili Nanggu dijadikan sebagai tempat konservasi penyu dan memiliki lebih dari 4 ribu telur yang akan menetas di pantai ini.

Untuk jalan-jalan mengelilingi gili-gili di Sekotong, termasuk Gili Nanggu, Tribunners harus nyeberang menggunakan perahu.

Sewa perahu Rp 350 ribu untuk seharian penuh. Sudah lengkap dengan sewa alat snorkeling dan lain-lain.

Kemudian di gili setiap pengunjung dikenakan tiket masuk Rp 5 ribu per kepala.

Makanan bisa dibawa sendiri atau beli langsung di lokasi.

Salah satu menu spesial di tempat ini adalah masakan laut berupa ikan bakar atau ikan kuah kuning. Dijamin enak dan makyus.

Lokasi gili ini berada di Desa Sekotong Barat, Lombok Barat.

Jarak dari Kota Mataram 55,9 Km dengan waktu tempuh 1 jam lebih.

Aksesnya sudah bagus melalui jalan hotmix untuk sampai ke titik penyeberangan.

Ahmad Syafi'i, pelaku pariwisata di tempat ini mengatakan, Gili Nanggu memang ramai dikunjungi wisatawan asing maupun lokal.

"Di sini banyak warga snorkeling karena ikannya banyak, dan tidak boleh dipancing," katanya.

Ikan-ikan di Gili Nanggu sangat spesial, sehingga warga melarang aktivitas penangkapan ikan di pulau tersebut.

Ahmad Syafi'i mengatakan, biasanya wisatawan yang datang ke Gili Nanggu sudah sepaket dengan berkeliling ke gili-gili lain di kawasan tersebut. Seperti Gili Tangkong, Gili Sudak, hingga Gili Kedis.

Biasanya wisatawan memesan paket perjalanan berkeliling tiga gili tersebut. Kemudian mereka juga memesan makanan khas Lombok, seperti pelecing kangkung hingga beragam menu ikan.

4. Gili Bidara Lombok Timur

Foto udara Gili Bidara Lombok Timur.
Foto udara Gili Bidara Lombok Timur. (Dok. BPPD NTB)

Gili Bidara berada di jajaran Gili Kondo dan Gili Petagan, sehingga secara administratif lokasinya sama.

Berkunjung ke Gili Bidara sekaligus bisa menikmati keindahan gili-gili yang ada di sekitarnya.

Gili Bidara disebut-sebut spot terbaik untuk snorkeling dan diving, karena pemandangan bawah lautnya yang menakjubkan dan airnya yang sangat jernih.

Gili Bidara juga menawarkan keindahan pasir putih halus yang mengitari pulau, suasana tenang dan sunyi di pulau tak berpenghuni, dan pesona sunset dan sunrise.

Wisatawan dapat camping atau berkemah di Gili Bidara, menikmati hembusan angin malam dan taburan cahaya bintang dari tengah lautan.

Gili Bidara merupakan pulau yang tidak berpenghuni sehingga pengunjung disarankan membawa perbekalan sendiri, terlebih ketika berencana untuk camping.

Bagi yang ingin snorkeling, penyewaan peralatan sudah tersedia di pintu masuk lokasi penyeberangan.

Gili Bidara berada di Desa Labuhan Pandan, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB)

Perjalanan dari Kota Mataram menuju Labuhan Pandan sekitar 2 jam rutenya melalui Jalan Raya Mataram-Sikur sampai ke simpang tiga Pringgabaya lalu mengambil arah Utara menuju Sambelia.

Begitu sampai di titik penyeberangan, perjalanan dilanjutkan dengan menyewa kapal dengan tarif Rp 250.000 untuk 10 penumpang.

Harga ini sudah termasuk penjemputan kembali dari Gili Bidara ke lokasi penyebrangan awal.

Tarif parkir kendaraan di lokasi penyebrangan Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil.

Tertarik berwisata ke Gili Bidara dan menikmati keindahannya?

Baca juga: Wisata Senggigi Sumbang Dana Bagi Hasil Pajak Hotel Restoran Hingga Rp 600 juta ke Pemdes

5. Gili Kedis

Potret sunset di Gili Kedis, pulau mungil dengan keindahan eksotis.
Potret sunset di Gili Kedis, pulau mungil dengan keindahan eksotis. (TRIBUNLOMBOK.COM/ LAELATUNNI'AM)

Gili Kedis merupakan sebuah pulau kecil tak berpenghuni di Desa Sekotong Tengah, Dusun Batu Kijuk, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Gili Kedis menawarkan keindahan pasir putih yang sangat halus dan bersih, dikelilingi gugusan bukit hijau, air laut biru bening dengan riak kecil.

Kemudian pemandangan bawah laut yang memanjakan mata, landscape sunset dan sunrise yang sempurna.

Ukuran pulau ini sekitar satu kali luas lapangan bola, jadi hanya butuh waktu 5 menit saja untuk mengelilingi pulau ini.

Meski tak berpenghuni, fasilitas seperti toilet dan musala sudah tersedia di Gili Kedis.

Selain itu perlu diingat berwisata ke Gili Kedis harus membawa persediaan makanan dan minuman yang cukup, karena di pulau ini hanya ada satu warung yang menjual makan dan minuman yang terbatas.

Selain itu di pulau ini juga tidak ada listrik, jadi pastikan daya handphone Anda penuh atau membawa powerbank agar dapat mengabadikan momen liburan dan keindahan Gili Kedis.

Gili Kedis disebut-sebut surganya para pecinta snorkeling karena bawah lautnya yang kaya, selain itu wisatawan dapat bermain kano, camping, atau hanya sekedar bersantai di tepi pantai menikmati indahnya alam Kedis.

Berkunjung ke Gili Kedis membutuhkan waktu tempuh sekitar 1.5 jam dari Kota Mataram. Rutenya dari Mataram menuju Pelabuhan Tawun Sekotong menggunakan kendaraan pribadi.

Setiba di Pelabuhan Tawun Sekotong, perjalanan ke Gili Kedis menggunakan perahu nelayan yang khusus disewakan untuk wisatawan, dengan harga sewa Rp 300-350 ribu dengan kapasitas 8-10 orang.

Di titik penyebrangan ini juga menyediakan alat snorkeling dengan harga sewa Rp25.000.

Perahu akan mengajak wisatawan mengeksplor tiga gili sekaligus (Kedis, Nunggu dan Sudak) dan akan dijemput pada waktu yang sudah disepakati saat pemberangkatan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved