Si Kancil Mencari Seniman

Namun pada suatu hari, ketika induk kancil sedang pergi keluar untuk mencari makan, seeokor burung kecil datang mengetuk jendela rumah kancil.

Editor: Sirtupillaili
pixabay.com
Ilustrasi kacil 

“Bagaimana kau tahu, kau bahkan belum pernah melihat kota sekalipun”.

Kancil tetap mengikuti burung beo menyusuri lorong yang gelap hingga ia mendengar lolongan serigala.

“Itu serigala!”.

“Bukan itu sang seniman” ujar burung beo berusaha meyakinkan kancil.

“Jangan jadi pengecut ayo tetap jalan”.

Mereka berdua tetap menelusuri goa tersebut hingga mereka bertemu langsung dengan seekor serigala, tanpa aba-aba serigala tersebut langsung berlari berusaha menerkam kancil.

Kancil berlari terbirit-birit sambil berteriak minta tolong.

Sesampainya ia di luar goa, seekor beruang memukul sang serigala hingga terjatuh ke tanah membuat sang serigala tak sadarkan diri.

Setelah itu beruang itu menghampiri kancil yang masih gemetar ketakutan.

“Kau tidak apa nak?” ujar sang beruang khawatir.

“Aku baik-baik saja terimakasih” jawab kancil dengan kakinya yang masih gemetar.

“Apa yang kau lakukan disini? Goa serigala sangatlah berbahaya.

“Burung beo menuntunku ke sini ia ingin mempertemukanku dengan seorang seniman.”

“Burung beo telah menipumu nak ia adalah teman dari sang serigala”.

Merasa dihianati oleh burung beo, kancil pun mulai menangis dan memutuskan untuk kembali ke rumah.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved