Realisasi Investasi pada Kuartal III Tahun Ini Menyerap 516.467 Tenaga Kerja

"Ini adalah tenaga kerja langsung yang dicover atas dasar langsung investasi," ujar Bahlil dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (20/7/2023).

Editor: Dion DB Putra
TRIBUNNEWS
Bahlil Lahadalia (tengah). Menurut Menteri Investasi/Kepala BKPM itu, realisasi investasi pada kuartal III-2023 mencapai Rp 374,4 triliun atau tumbuh 21,6 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2022. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi pada kuartal III-2023 masih menunjukkan kinerja positif.

Menurut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, realisasi investasi pada kuartal III-2023 mencapai Rp 374,4 triliun, tumbuh 21,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.

Baca juga: Anggota DPR RI Geram Investasi Terhambat, Sebut BPN Lombok Timur Tak Jalankan Program PTSL

Realisasi investasi ini juga berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 516.467 orang. Angka penyerapan tenaga kerja ini meningkat jika dibandingkan dengan kuartal II-2023 yang hanya 464.289 orang.

"Ini adalah tenaga kerja langsung yang dicover atas dasar langsung investasi," ujar Bahlil dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (20/7/2023).

Apabila dirinci, serapan tenaga kerja sebanyak 516.467 orang tersebut berasal dari serapan tenaga kerja penanaman modal dalam negeri (PMDN) 344.602 orang, serta penanaman modal asing (PMA) 171.865 orang.

Bahlil menyampaikan, realisasi hingga September 2023 telah mencapai Rp 1.053,1 triliun.

Realisasi ini berhasil tumbuh 18 persen secara year on year (YoY) dan sudah setara 75,2 persen dari target. Ia bilang, dengan realisasi Rp 1.053,1 triliun tersebut berhasil menyerap tenaga kerja Rp 1.365.48 orang.

Bahlil mengaku sempat dikritik oleh sejumlah pihak terkait penyerapan tenaga kerja yang tidak seimbang sesuai dengan realisasi investasi. Untuk itu, Bahlil meminta investor untuk bisa masuk ke sektor padat karya dan sektor berbasis teknologi tinggi.

"Yang padat karya kita minta untuk bagaimana menciptakan sebanyak-banyaknya lapangan pekerjaan sehingga daya beli masyarakat bisa tercapai," kata Bahlil.

Bahlil meyakini, dengan kinerja tersebut, target investasi tahun ini yang diberikan Presiden Joko Widodo bisa tercapai. Hal ini dikarenakan stabilitas perekonomian Indonesia masih terjaga dengan baik meskipun memasuki tahun politik.

"Jadi stabilitas perekonomian kita cukup baik, sekalipun ini di tahun politik. Semoga ini bisa benar-benar terjaga," ujar Bahlil.

Lebih rinci, Bahlil menjelaskan, dari realisasi investasi tersebut, kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) berkontribusi paling besar yakni mencapai Rp 559,6 triliun atau tumbuh 16,7 persen dari periode sama tahun lalu.

Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) realisasinya Rp 493,5 triliun atau tumbuh 19,5 persen dari realisasi periode sama tahun lalu. Secara sektoral, industri logam dasar masih menguasai investasi dengan nilai Rp 146 triliun.

Kemudian, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 120 triliun, serta sektor pertambangan Rp 113,3 triliun. Kemudian, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 83,7 triliun, dan industri kimia dan farmasi Rp 76,8 triliun.

Bahlil juga mematahkan pendapat sejumlah pihak yang menyebut investor akan cenderung wait and see dalam menanamkan modalnya di Indonesia pada saat tahun politik.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved