MotoGP Mandalika

Soroti Pengelolaan Sampah Event MotoGP, Warga Beri 3 Catatan Penting bagi Penyelenggara

Pengelolaan sampah di event tersebut dinilai belum berpihak kepada pengelola sampah lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Penulis: Sinto | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Lalu Edi Gunawan pengurus Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (Perbanusa) NTB saat ditemui Tribun Lombok di Mandalika, Selasa (26/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Sampah MotoGP Mandalika 2023 diperkirakan akan mencapai 50 ton lebih seperti MotoGP 2022.

Pengelolaan sampah di event tersebut dinilai belum berpihak kepada pengelola sampah lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. 

Lalu Edi Gunawan, warga lingkar KEK Mandalika yang juga pengurus Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (Perbanusa) NTB mengungkapkan, pengolahan sampah MotoGP maupun WSBK selama ini belum dilakukan secara maksimal.

Serta tidak ramah terhadap warga lingkar Mandalika. Karenanya, Lalu Edi Gunawan memberikan 3 catatan evaluasi pengelolaan sampah MotoGP Mandalika 2023.

1. Pengelolaan Sampah MotoGP harus Melibatkan Potensi Lokal

Potensi lokal sangat perlu dilibatkan dalam pengelolaan sampah event MotoGP.

"Karena selama event MotoGP dan WSBK dari 2022 hingga 2023 selalu menggunakan bendera luar terkait dengan waste managementnya. Selama itu memang pengelolaan sampah event MotoGP dan WSBK hanya pemilahan sampah," jelas Lalu Edi Gunawan saat ditemui di Mandalika, Selasa (26/9/2023).

Pria yang akrab disapa Miq Edi ini mengungkapkan, selama ini bank sampah di Mandalika mulai dari look up agro hingga BSF Sengkol pelibatannya hanya pada pemilahan sampah.

Namun perlu diingat, sampah event MotoGP maupun WSBK harus benar-benar zero waste.

Edi menjelaskan, caranya agar zero waste adalah pihak ketiga harus benar-benar kerjasama dengan lembaga yang memiliki pengolahan sampah.

"Misalnya sampah organik bisa dikerjakan dengan BSF Sengkol. Sementara bank sampah yang lain untuk pengelolaan plastik, kresek, sterefom, besi dan lain sebagainya harus dikerjasamakan dengan lembaga yang ada," beber Lalu Edi yang juga warga Desa Sengkol Lombok Tengah ini.

2. Sampah Residu Harus Masuk refuse derived fuel (RDF).

Dikatakan Lalu Edi, termasuk yang paling terpenting adalah sampah residu harus masuk ke refuse derived fuel (RDF).

Sehingga diharapkan sampah MotoGP tidak sampai masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    Klasemen MotoGP 2022

    1

    Francesco Bagnaia

    Ducati Lenovo Team
    467
    2

    Jorge Martin

    Prima Pramac Racing
    428
    3

    Marco Bezzecchi

    Mooney VR46 Racing Team
    329
    4

    Brad Binder

    Red Bull KTM Factory Racing
    290
    5

    Johann Zarco

    Prima Pramac Racing
    221
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved