Anak Pandeglang Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan: Den, Ingat Ya Kita Ini Islam

Kepasrahan seorang ibu inilah yang merupakan bekal bagi Deni Iskandar pada akhir Januari 2023, menapaki sejarah hidupnya sendiri.

|
Editor: Dion DB Putra
Anak Pandeglang Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan: Den, Ingat Ya Kita Ini Islam - Deni-Iskandar-bersua-Paus.jpg
FOTO ISTIMEWA/DOK PRIBADI
Deni Iskandar saat bertemu dengan Paus Fransiskus, dalam audiensi umum di Basilica Santo Petrus, Vatikan, Rabu (28/6/2023).
Anak Pandeglang Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan: Den, Ingat Ya Kita Ini Islam - Deni-Iskandar-dan-Ibu-Iyot.jpg
DOK PRIBADI
Deni Iskandar bersama ibunya Iyot.
Anak Pandeglang Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan: Den, Ingat Ya Kita Ini Islam - Deni-Iskandar-dan-Markus-Solo.jpg
FOTO KIRIMAN PUTUT PRABANTORO
Rm Markus Solo Kewuta SVD (tengah) berfoto bersama di Roma dengan penerima beasiswa dari Yayasan Nostra Aetate, Deni Iskandar (Indonesia) dan Raheema Tahir-Jayari dari Mindanau, Filipina.
Anak Pandeglang Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan: Den, Ingat Ya Kita Ini Islam - Deni-Iskandar-bersama-ibunya.jpg
DOK PRIBADI
Deni Iskandar bersama ibunya Iyot.
Anak Pandeglang Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan: Den, Ingat Ya Kita Ini Islam - Deni-Iskandar-dan-Kardinas-Suharyo.jpg
FOTO KIRIMAN PUTUT PRABANTORO
Sekembali dari Roma Deni Iskandar (kiri) bertemu Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo.
Anak Pandeglang Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan: Den, Ingat Ya Kita Ini Islam - Deni-Iskandar-dan-ibu.jpg
DOK PRIBADI
Deni Iskandar bersama ibunya Iyot saat wisuda.
Anak Pandeglang Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan: Den, Ingat Ya Kita Ini Islam - Deni-Iskandar-dan-Uskup-Bogor.jpg
FOTO KIRIMAN PUTUT PRABANTORO
Sekembali dari Roma Deni Iskandar (kiri) bertemuUskup Bogor, Mgr Paskalis Bruno, OFM.
Anak Pandeglang Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan: Den, Ingat Ya Kita Ini Islam - Deni-Iskandar-dan-guru.jpg
FOTO ISTIMEWA/DOK PRIBADI
Perjumpaan setelah kepulangan dari Vatikan antara murid dan guru: Deni Iskandar dan Abuya KH Ahmad Muhtadi Dimyathi al-Bantani.
Anak Pandeglang Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan: Den, Ingat Ya Kita Ini Islam - Deni-Iskandar-cium-tangan-Paus.jpg
FOTO ISTIMEWA/DOK PRIBADI
Deni Iskandar mencium tangan Paus Fransiskus, dalam audiensi umum di Basilica Santo Petrus, Vatikan, Rabu (28/6/2023).
Anak Pandeglang Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan: Den, Ingat Ya Kita Ini Islam - Deni-Iskandar-cium-tangan-Paus.jpg
FOTO ISTIMEWA/DOK PRIBADI
Deni Iskandar mencium tangan Paus Fransiskus, dalam audiensi umum di Basilica Santo Petrus, Vatikan, Rabu (28/6/2023).

"Lutut emak sakit harus banyak istirahat. Emak pulang ke kampung di Pandeglang. Tetapi, emak tetap berjualan kopi di rumah. Kiosnya di Tanah Abang dikontrakin. Emak sudah tua. Beliau tidak hanya menjadi tumpuan bagi dua anaknya, tetapi emak juga menjadi tumpuan bagi keluarga kandungnya,” ujar Deni Iskandar.

"Saya ingin mempunyai mental seperti emak. Saya menyerahkan hidup kepada Allah. Dia yang telah memberi saya pengalaman iman yang luar biasa dengan dimampukan bersekolah di Roma dengan beasiswa lagi. Apakah saya akan Kembali ke Roma lagi, hanya Allah yang tahu,” ujar Deni.

Deni Iskandar menyalami Paus Fransiskus, dalam audiensi umum di Basilica Santo Petrus, Vatikan, Rabu (28/6/2023).
Deni Iskandar menyalami Paus Fransiskus, dalam audiensi umum di Basilica Santo Petrus, Vatikan, Rabu (28/6/2023). (FOTO ISTIMEWA/DOK PRIBADI)

Setelah menyelesaikan beasiswanya dari Yayasan Nostra Aetate, Deni Iskandar mendapat tawaran beasiswa untuk bersekolah di Universitas Kepausan, St Thomas Aquinas, Angelicum di Roma.

Namun, kendala tetap ada. Meski sekolah sudah didapat tetapi belum tentu bisa kembali ke Roma.

Deni harus mencari dukungan finansial untuk penginapan dan kebutuhan hidup selama di Roma.

Deni meyakini semua sudah ada jalannya termasuk pertemuannya dengan Rm Markus Solo Kewuta SVD dari Yayasan Nostra Aetate. Ia mengaku bahwa Rm. Markus Solo, satu-satunya pejabat Vatikan yang berasal dari Indonesia, adalah orang tua “rohaninya”.

Dirinya belajar banyak tentang hidup dari Pastor Markus Solo yang berasal dari Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Saya ini orang kampung, ndeso.. tetapi beliau mengajari saya tentang hidup.. hidup dalam arti sesungguhnya. Beliau menasehati saya, untuk tetap menjadi Islam sebagaimana emak menghendaki. Ketika saya meninggalkan Islam, menurut Padre Marco, program pendidikan saya di Roma telah gagal,” pungkas Deni.

Silakan ikuti, saat Deni Iskandar diwawancarai oleh Rm Markus Solo Kewuta SVD di Roma, beberapa hari sebelum Kembali ke Indonesia di link berikut ini
https://youtu.be/nV9gnPT2agI. (*)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved