Lombok Timur dan Kota Mataram Tidak Kebagian Rp45 Miliar Anggaran Stunting dari Kemenkes
Kondisi fiskal Kota Mataram dan Lombok Timur masih baik sehingga tidak mendapat alokasi anggaran penanganan stunting
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Pihaknya kni sedang mencari solusi tambahan anggaran agar PMT bisa segera tersalurkan.
"Memang ada kendala teknis di sana, ada biaya bahan dan biaya distribusi. Biaya bahan sudah ada biaya pengolahan dan biaya distribusi yang belum ada, itu harus tertuang dalam juknis," kata Hamzi.
Mengatasi persoalan tersebut, kata Hamzi, Kemenkes membolehkan anggaran itu diambil 10 persen untuk biaya produksi dan distribusi.
Baca juga: Megawati Minta Turunkan Stunting hingga Nol Persen, Tribun Beri Penghargaan bagi Tokoh Penggerak
Walaupun dalam pelaksanaannya tetap mengacu petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan dari Kemenkes.
Plt. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi NTB H L Makripuddin menjelaskan, saat ini kabupaten yang dengan angka stunting yang tinggi adalah Kabupaten Lombok Timur disusul Kabupaten Lombok Utara.
Meskipun menjadi kabupaten dengan angka stunting yang tinggi, Kabupaten Lombok Timur tetap tidak mendapatkan bantuan tersebut.
"Karena bantuan yang ditransfer oleh Kemenkes ke masing-masing puskesmas, itu pertimbangannya melihat fiskal daerah, angka memang tinggi tapi kemampuan fiskal juga harus dilihat," kata Makripuddin.
(*)
Wakil Ketua DPRD NTB Muzihir Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Dana Pokir Tahun 2025 |
![]() |
---|
Pemprov NTB Bersama Seluruh BUMD Air Minum Sepakati Tarif Batas Atas dan Bawah Tahun 2026 |
![]() |
---|
Jelang MotoGP Mandalika 2025, Polda NTB Pastikan Kesiapan Jalur Evakuasi Udara |
![]() |
---|
BMKG Catat 403 Aktivitas Gempa di NTB Selama September 2025 |
![]() |
---|
Cuaca Mataram Besok Kamis 2 Oktober 2025: Pagi-Malam Cerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.