Putra TGB Rifki Farabi Ajak Kaum Muda Mengidolakan Tokoh Sopan dan Bertutur Lembut

Kritik semestinya disampaikan dengan baik, suara yang baik. Terlebih apalagi kita berprofesi sebagai tuan guru, ustaz, atau tokoh publik

ISTIMEWA
Putra Tuan Guru Bajang (TGB) TGKH M Zainul Majdi, Ustaz Muhammad Rifki Farabi. Kritik semestinya disampaikan dengan baik, suara yang baik. Terlebih apalagi kita berprofesi sebagai tuan guru, ustaz, atau tokoh publik. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Putra Tuan Guru Bajang (TGB) TGKH M Zainul Majdi, Ustaz Muhammad Rifki Farabi mengingatkan bahwa sejatinya adab lebih tinggi dari pada ilmu.

Dia sepakat dengan wejangan Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) itu yang mengingatkan kepada pemuda pentingnya mengidolakan orang yang bisa bertutur lembut dan sopan.

Utamanya bagi para mahasiswa, dikarenakan saat ini ia mengaku khawatir dikarenakan banyaknya tokoh-tokoh kritis yang muncul namun diksi yang digunakan buruk dan kasar.

Kritik semestinya disampaikan dengan kata-kata yang baik, suara yang baik. Terlebih apalagi kita berprofesi sebagai tuan guru, ustaz, dosen, atau tokoh publik lainnya.

Baca juga: Putra Sulung TGB, Muhammad Rifki Farabi Ajak Santri NWDI Teruskan Perjuangan Maulana Syaikh

Menurut Farabi, adab jadi rambu-rambu masyarakat untuk melangkah dalam lingkungan sosialnya. Tanpa hal itu, bisa runtuh ilmu, harta dan segala yang dibawanya.

"Al adabu Fauqol 'ilmu, adab lebih tinggi dari pada ilmu. Kita mesti mengingat itu," ucap Farabi kepada TribunLombok.com, Sabtu (5/8/2023).

Sebab, kata dia, setiap kalimat yang keluar dari mulut seseorang seperti anak panah, setelah melesat tak dapat ditarik kembali sampai hari kiamat.

Ucapan itu akan melekat dalam diri seorang itu hingga nanti akan dimintai pertanggung jawaban pada hari pembalasan kelak.

Ia juga menyampaikan ciri-ciri orang baik, yakni berbicara untuk menyenangkan hati orang lain, bukan justru menyakiti.

"Menjaga apa yang terucap dari lidah, sama pentingnya seperti menjaga jati diri kita sebagai manusia berpikir," singkatnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved