Angka Kehamilan Remaja Meningkat, Ketua PKBI NTB Singgung Perilaku Nikah Tidak Tercatat

Dinas Kesehatan NTB mencatat kehamilan remaja naik di tahun 2020 ke tahun 2021

|
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
pixabay.com
Ilustrasi kehamilan. Dinas Kesehatan NTB mencatat kehamilan remaja naik di tahun 2020 ke tahun 2021. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) NTB, Lalu Hamzi Fikri mengungkapkan jika menurut data selama pandemi Covid-19, angka kehamilan anak meroket.

Data tersebut telah disinkronkan antara data dispensasi nikah dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTB.

Dalam data tersebut terdapat permintaan tahun 2019 sampai 2021 sebanyak 1.132 orang.

Dia mengungkapkan, data dari Dinas Kesehatan NTB kehamilan remaja tahun 2020 sekitar 6.532 kehamilan di fasilitas kesehatan. Sedangkan tahun 2021 ada 6.473 kehamilan.

Baca juga: Ibu Hamil Tabrak Pohon di Jalan Pusuk Sembalun, Saksi Sebut Suara Kecelakaan Seperti Ledakan

"Telah kita sinkronkan ternyata banyak remaja yang menikah itu tidak melapor. Yang perlu kita atensi nikah dini tapi di bawah tangan artinya kan ada gap disitu," tegas pria yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB kepada TribunLombok.com, Jumat (30/6/2023).

Sebelumnya, anak dari lima kabupaten dan kota di NTB menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah daerah.

Anak dari, Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Lombok Utara, dan Kota Mataram.

Aspirasi mereka sampaikan dalam acara simulasi Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) digelar PKBI NTB.

"Ini kan baru hanya simulasi, tadi sudah disampaikan oleh Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bapedda NTB, tahun depan harus ada Musrenbang anak di provinsi yang terencana oleh pemerintah," terang Direktur PKBI NTB, Ahmad Hidayat.

Dalam musyawarah itu, kata Hidayat, disediakan form pembelanjaan dimana pihak pemangku kebijakan menyatakan akan mengakomodir usulan mana yang ditindaklanjuti.

Selama Musrenbang berlangsung, banyak usulan diutarakan anak-anak terkait pembangunan infrastruktur sebagai akses ke fasilitas pendidikam, sekolah dan komunitas ramah anak.

Termasuk pula penangan kasus bulying, hingga aspirasi bagaimana agar menekan angka pernikahan dan kehamilan anak yang masih tinggi.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved