Pilpres 2024
Dukungan Ganjar Pranowo di NTB, Pengamat Politik Jelaskan Soal Pengaruh TGB
Awalnya, Bayu memberikan gambaran terkait keberpihakan TGB pada pemilihan presiden (pilpres) di tahun 2014 dan 2019 lalu.
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pengamat Politik sekaligus Direktur Makara Riset dan Strategis, Bayu Satria Utama memberi beberapa gambaran terkait dukungan TGB Muhammad Zainul Majdi dan Partai Perindo kepada Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Awalnya, Bayu memberikan gambaran terkait keberpihakan TGB pada pemilihan presiden (pilpres) di tahun 2014 dan 2019 lalu.
Pilpres tahun 2014, TGB menjadi Ketua Pemenangan bagi Prabowo Subianto di NTB.
Hasilnya di tahun 2014 Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa meraih 1,8 juta suara lebih di NTB, sedangkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla hanya 700 ribu saja.
Baca juga: TGB Berdoa di Rumah Pengasingan Bung Karno, Disambut Meriah Bak Cawapres Ganjar
Sedangkan di masa peralihan jabatan TGB pada Pilpres tahun 2019, TGB berpihak kepada Joko Widodo.
Untuk di Pilpres tahun 2019, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno meraih sekitar 2 juta lebih suara di NTB, sedangkan Joko Widodo dan Maruf Amin hanya meraih 950 ribu lebih suara di NTB.
Atas dasar tersebut, ujar Bayu, dalam keberpihakan TGB di dua pasangan Capres itu dinilai tidak memberikan dampak signifikan.
"Sama-sama memiliki suara tambahan. Hanya saja nilainya tidak terlalu tinggi meski didorong oleh TGB. Kenaikan jumlah dukungan suaranya sekitar 150 sampai 200 ribu suara," kata Bayu, Jumat (16/6/2023).

Baca juga: Relawan Bentangkan Poster Pasangan Ganjar-TGB di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu
Bayu justru menyoroti beberapa hal yang membuat PDIP susah menang di NTB.
Dikatakan oleh Bayu, Provinsi NTB merupakan daerah yang berbasiskan keagamaan.
Sehingga, pengalaman sejarah masyarakat di NTB sangat berpengaruh oleh latar belakang keagamaan.
"Jadi saya rasa deklarasi dukungan terhadap Ganjar dari TGB dan Perindo merupakan manuver-manuver elite politik di tingkat nasional," ungkapnya.
Dijelaskan Bayu, manuver yang dilakukan oleh TGB dan Partai Perindo semata-mata untuk mendapatkan jejaring yang lebih luas.
Agar Partai Perindo dan khususnya TGB bisa melenggang lebih dalam ke pemerintahan di masa depan.
"Tetapi untuk di NTB saya rasa, ini (Pilpres 2024) menjadi sebuah cerminan. Apakah memang benar TGB akan memberikan dampak keterpilihan atau elektabilitas bagi Ganjar Pranowo," tandas Bayu.
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.