Pilpres 2024

Ganjar dan Hasto Menampik Berita The Straits Times Soal Keretakan Megawati dan Jokowi

Surat kabar Singapura, The Straits Times yang terbit pada Kamis (1/6/2023), memberitakan soal memburuknya hubungan Jokowi dan Megawati.

|
Editor: Dion DB Putra
DOK TRIBUN
Presiden Jokowi (kanan) dan Megawati Soekarnoputri. Surat kabar Singapura, The Straits Times yang terbit pada Kamis (1/6/2023), memberitakan memburuknya hubungan Jokowi dan Megawati. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Hubungan Presiden Jokowi dengan Ketum PDIP, Megawati dikabarkan semakin retak.

Surat kabar Singapura, The Straits Times yang terbit pada Kamis (1/6/2023), memberitakan soal memburuknya hubungan Jokowi dan Megawati.

Baca juga: Partai Demokrat Janjikan Kejutan Cawapres, Anies Sudah Laporkan kepada SBY

Dalam berita itu, penyebab keretakan hubungan Jokowi dan Megawati disebut karena deklarasi pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDIP pada 21 April 2023 lalu.

Politisi senior PDIP yang menolak disebutkan namanya menyampaikan kepada The Straits Times bahwa Jokowi sangat kecewa karena hampir tidak dilibatkan dalam keputusan pemilihan Ganjar Pranowo sebagai Capres.

Namun, baik Ganjar maupun Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kompak membantah. Hasto menegaskan, Jokowi pernah menyampaikan bahwa hubungannya dengan Megawati seperti ibu dan anak.

"Kan dari narasumber, narsum ini kan tidak disebutkan namanya, sehingga punya kepentingan-kepentingan politik tertentu," ungkap Hasto di Basket Hall Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/6/2023) setelah konsolidasi DPD PDIP DKI Jakarta.

"Pasti dari orang perorang yang memang punya kepentingan politik sendiri, tapi dalam praktiknya selama ini hubungan (Jokowi dan Megawati) sangat baik," tegas Hasto.

Ia juga mengatakan, saat penetapan Ganjar sebagai Capres, sudah didahului dialog dengan Jokowi. Hasto lalu meminta seluruh kader dan relawan pendukung Ganjar Pranowo tidak ragu.

“Ibu Megawati Soekarnoputri pun berdialog dengan Bapak Jokowi sebelum menentukan Pak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Jadi tidak ada sedikitpun keraguan,” ucap Hasto.

The Strait Times menerbitkan sebuah artikel pada Kamis (1/6/2023) tentang keretakan Jokowi dengan Megawati. Adapun ‘gosip’ itu ditulis disebabkan oleh deklarasi Ganjar sebagai Capres partai banteng pada 21 April lalu.

Seorang politisi senior PDIP yang enggan disebutkan namanya memberi tahu The Straits Times soal kekecewaan Jokowi karena hampir tidak ikut dilibatkan oleh Megawati dalam memilih Ganjar sebagai Capres.

Sang presiden, katanya, sangat terkejut dan tidak menyangka deklarasi pencapresan itu dilakukan pada 21 April.

Lalu, politisi lain yang tak disebutkan namanya juga menyampaikan kekesalan Jokowi kian meningkat usai sarannya direspons dingin oleh Ketum PDIP.

Saran itu berupa rekomendasi dua nama calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi Ganjar. Mereka adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Alasannya, karena Sandi berperan dalam kemenangan menantu Jokowi, Bobby Nasution saat pemilihan Wali Kota Medan 2020. Lalu, keluarga Erick merupakan penyumbang utama dana kampanye Jokowi pada Pilpres 2019.

“Ibu (Megawati) menilai Presiden (Jokowi) terlalu banyak mencampuri urusan internal partai yang bukan bagian dari kewenangannya. Ibu menganggap Jokowi mencampuri urusan Parpol, di mana hal itu bukan urusan eksekutif yang harus ditangani,” ucap politisi senior PDIP anonim, sebagaimana dikutip The Strait Times.

“Dua tokoh yang diunggulkan Jokowi menjadi Cawapres Ganjar (Sandi dan Erick Thohir) disikapi dingin oleh Megawati,” lanjut politisi tersebut.

Politisi anonim itu kemudian menyebut jika kekecewaan Jokowi membuatnya mempertimbangkan untuk mendukung Menhan Prabowo Subianto agar menjadi suksesornya pada Pilpres 2024.

Ganjar Pranowo juga membantah kabar yang menyebut ada keretakan di internal PDIP tersebut. Ganjar menegaskan, partainya kompak dan solid.

"Tidak, kita kompak, kita solid. Bahkan semakin solid. Karena saya baru 44 hari dinyatakan (Capres) oleh Bu Mega sehingga sekarang sudah berproses," jelas Ganjar di Jakarta, Minggu.

Ganjar pun kembali menegaskan, kini partainya sedang solid-solidnya. "Saya kira sekarang sedang solid-solidnya. Bahkan beberapa partai akan bergabung, Insya Allah kita semakin kuat," papar dia. (tribun network)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved