Pilpres 2024

Jusuf Kalla Menilai AHY Punya Kemampuan Jadi Cawapres Anies Baswedan

Jusuf Kalla (JK) menilai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mampu menjadi pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang, Senin (15/5/2023).

Editor: Robbyan Abel Ramdhon
HO via Tribunnews
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bertemu Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022). 

TRIBUNLOMBOK.COM - Jusuf Kalla (JK) menilai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mampu menjadi pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang, Senin (15/5/2023).

"Kalau Pak AHY pasti mempunyai kemampuan untuk itu (jadi bacawapres Anies)," kata JK, dikutip dari Tribunnews.com.

Wakil Presiden di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo itu mengatakan, namun keputusan tetap akan kembali ke partai.

Ia sendiri merasa tak ada kewenangan membicarakan terkait bacawapres yang bakal mendampingi Anies.

JK-AHY
Mantan Wakil Presiden RI, Yusuf Kalla atau JK mengakui, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) punya kemampun jika harus mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: PROFIL Ganjar Pranowo, Perjalanan Hidup Pedagang Bensin Eceran yang Melesat Jadi Capres 2024

"Kalau secara teknis, secara ideal, itu adalah kewenangan dari pada koalisi dan capres," kata JK.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat AHY tiba di kediaman JK di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023).

AHY datang bersama Annisa Pohan dan disambut hangat JK dan Mufidah Kalla.

Pada kedatangan itu, Annisa terdengar mengucapkan selamat ulang tahun kepada JK yang jatuh tepat pada hari kedatangan mereka.

Baca juga: PROFIL Anies Baswedan, Latar Belakang Keluarga Akademisi, Pernah Jadi Ketua Osis Se-Indonesia

"Selamat ulang tahun Pak JK," ucapnya.

Hingga kini belum diketahui maksud kedatangan AHY ke kediaman JK.

Namun disinyalir, kegiatan kunjung-kunjung di masa jelang Pemilu 2024 seperti sekarang, tak jauh dari urusan politik.

Jika politisi senior Golkar sekalibur JK menerima kunjungan, berbeda halnya dengan Ketua Umum Partai Golkar saat ini, Airlangga Hartarto yang sibuk melakukan kunjungan.

Airlangga bahkan dikabarkan terlihat sering melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh penting, termasuk SBY, dan baru-baru ini orang-orang koalisi Gerindra-PKB.

Pengamat politik Bawono Kumoro membaca ada sinyal politik Partai Golkar akan bergabung dengan koalisi Partai Gerindra-PKB.

Menurut peneliti lembaga survei Indikator Politik Indonesia itu, Partai Golkar dan Partai Gerindra berasal dari rahim yang sama.

Jadi tak ada beban yang dapat menghalangi Partai Golkar untuk merapat.

Karena mereka memiliki gen yang sama.

"Apalagi Partai Golkar dan Partai Gerindra berasal dari rahim sama. Sebagaimana diketahui, di masa lalu Ketua Umum dari Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan bagian dari keluarga besar Partai Golkar," kata Bawono, Selasa (16/5/2023).

Bawono menyebut Partai Golkar mulai menunjukkan kecenderungan yang sangat kuat untuk bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya itu.

Beberapa waktu terakhir misalnya, Partai Golkar intens menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra-PKB.

"Sehingga besar kemungkinan akan melabuhkan dukungan politik di koalisi ini," ucap Bawono kembali menegaskan.

Bawono menilai, koalisi Partai Gerindra dan PKB sudah satu langkah lebih maju ketimbang koalisi lain.

Gabungan kedua partai politik itu memenuhi ambang batas presidential threshold 20 persen.

Sehingga wajar saja sejumlah partai memiliki ketertarikan bergabung dengan koalisi Partai Gerindra-PKB.

Ditambah lagi dengan prospek tingkat elektabilitas tentu harus menjadi bagian penting harus dipertimbangkan dalam menentukan langkah politik sebuah parpol, termasuk Partai Golkar.

Dengan berkaca menurut hasil survei Indikator sepanjang tahun lalu dan juga di tahun ini, Prabowo Subianto selalu masuk dalam tiga besar bakal calon presiden dengan elektabilitas dua digit tinggi selain juga Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

"Bahkan temuan survei nasional dari Indikator Politik Indonesia periode bulan April ini apabila dibandingkan dengan temuan survei nasional pada bulan Maret lalu menunjukkan tingkat elektabilitas dari Ganjar Pranowo mengalami kemerosotan cukup tajam."

"Kemudian elektabilitas Anies baswedan memiliki kecenderungan stagnan. Sedangkan elektabilitas Prabowo Subianto terus mengalami tren peningkatan," papar Bawono.

Lantas apabila Golkar bergabung dengan Gerindra-PKB, kemungkinan besar akan menggugurkan rencana Airlangga Hartarto untuk menjadi Capres 2024.

Sebab seperti diketahui, Gerindra-PKB sudah mengusung Prabowo Subianto untuk menjadi Capres mereka di Pilpres mendatang.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved