Tekan Inflasi di Bawah 4 Persen, Gubernur BI Yakin Bisa Lebih Cepat dari Perkiraan
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, inflasi akan balik ke kisaran 2 persen hingga 4 persen secara tahunan lebih cepat.
TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Setelah sempat melambung dan membuat otoritas berupaya ekstra untuk menekan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) diyakini akan kembali ke kisaran sasaran pada tahun 2023.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, inflasi akan balik ke kisaran 2 persen hingga 4 persen secara tahunan lebih cepat dari perkiraan semula.
"Kami awalnya mengira inflasi IHK turun di bawah 4 persen mulai September 2023. Namun, melihat kondisi terkini, kami yakin akan mulai pada Agustus 2023," tegas Perry dalam konferensi pers, belum lama ini.
Memang, pada tahun 2022 inflasi IHK tercatat 5,51 persen yoy. Selain di atas target, inflasi ini merupakan yang tertinggi dalam sewindu. Sebab melambungnya inflasi adalah kenaikan harga energi dan pangan global yang menyebabkan pemerintah menyesuaikan harga di dalam negeri.
Termasuk, pada September 2023 pemerintah menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk menghindari jebolnya anggaran.
Namun, inflasi telah berangsur turun. Menurut data otoritas statistik, inflasi per akhir kuartal I-2023 sudah berada di level 4,97 persen secara tahunan.
"Jadi, inflasi IHK sudah mendekati 4 persen secara tahunan. Kami yakin akan turun, akan turun lagi, sehingga kemungkinan di bawah 4 persen secara tahunan pada Agustus 2023," tambahnya.
Tak hanya inflasi IHK. Perry bilang inflasi inti juga berhasil ditekan. Ia yakin, inflasi inti akan bergerak di kisaran 3 persen secara tahunan hingga akhir tahun 2023.
Perry mengungkapkan empat jurus yang sudah ia keluarkan untuk mengembalikan inflasi inti dan IHK kembali ke kisaran sasaran.
Pertama, respon kebijakan BI secara front loaded dan pre emptive untuk menurunkan ekspektasi inflasi, yaitu dengan kenaikan suku bunga acuan.
Sejak Agustus 2022 hingga kini, BI sudah mengerek suku bunga acuan sebanyak 225 basis poin (bps) untuk menjangkar eskpektasi inflasi yang ditunjukkan dari inflasi inti. Kebijakan ini berbuah, dengan inflasi yang tidak setinggi perkiraan semula.
Kedua, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah gejolak global. Bila rupiah stabil, maka inflasi dari barang impor (imported inflation) akan terjaga dan ini tidak akan menambah beban pada pergerakan inflasi.
Ketiga, koordinasi bersama dengan pemerintah untuk melakukan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Perry mengatakan, saat harga pangan melambung akibat ketidakpastian global, BI beserta pemerintah bahu membahu untuk memastikan ketersediaan pangan yang merata di Indonesia.
"Kami bersinergi sehingga inflasi pangan yang dulunya pernah 11,3 persen yoy sudah turun di kisaran 5 persen yoy," terangnya.
Keempat, adanya subsidi yang digelontorkan oleh pemerintah untuk menjaga agar kenaikan harga tak terlalu mencekik kondisi finansial masyarakat.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan, inflasi akan kembali ke kisaran sasaran pada kuartal III-2023.
Saat ini, David sudah melihat penurunan tingkat inflasi. Menurut data otoritas statistik, inflasi per akhir kuartal I-2023 sudah berada di level 4,97 persen yoy.
"Inflasi kecenderungan menurun, terakhir sudah di bawah 5 persen yoy dan akan ada di rentang 3 persen yoy hingga 4 persen yoy pada kuartal III-2023," tutur David kepada Kontan.co.id, Senin (24/4/2023).
Nah, penurunan inflasi secara drastis akan terjadi pada September 2023. Selain karena upaya otoritas dalam menekan tingkat inflasi, ini juga karena faktor basis tinggi pada September 2022.
Asal tahu saja, pada September 2022 pemerintah menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk menghindari jebolnya anggaran.
Namun, meski tren penurunan inflasi sudah terlihat, David mengingatkan masih ada beberapa ancaman terhadap target inflasi. Ancaman tersebut datang dari dinamika harga minyak dunia dan gejolak harga pangan.
Sehingga, masih perlu upaya ekstra dari otoritas untuk menjangkar inflasi. Lebih lanjut, David pun memperkirakan inflasi pada akhir tahun 2023 akan berada di kisaran 4 persen yoy.
Antisipasi dari Pemerintah
Perekonomian global masih diliputi ketidakpastian. Hal ini tercermin dari International Monetary Fund (IMF) yang memperkirakan perekonomian global akan melambat dari 3,4 persen pada 2022, menjadi 2,8 persen pada 2023.
Proyeksi ini turun 0,1 poin persentase (pp) dibanding proyeksi IMF pada
Januari 2023.
Kepala Badan kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, momentum penguatan pemulihan yang sempat terjadi di awal tahun, kini meredup seiring terjadinya gejolak sektor keuangan di Amerika Serikat dan Eropa serta tekanan inflasi yang persisten tinggi.
Proyeksi inflasi global 2023-2024 naik 0,4 pp dan 0,6 pp menjadi 7,0 persen dan 4,9 persen.
Meski begitu, dia menyampaikan dalam menghadapi berbagai ketidakpastian ekonomi global tersebut, Pemerintah memiliki komitmen yang tinggi untuk melanjutkan berbagai kebijakan yang prudent, namun tetap suportif dalam penguatan pondasi ekonomi.
Menurutnya, tahun 2022 defisit fiskal Indonesia telah kembali ke level di bawah 3 persen terhadap PDB, satu tahun lebih cepat dibanding rencana awal, yang menunjukkan sikap kehati-hatian dan kredibilitas di tengah peningkatan risiko global.
“Meski demikian, APBN masih tetap memberi perhatian utama pada area-area vital seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan perlindungan sosial, akselerasi infrastruktur, peningkatan efektivitas desentralisasi fiskal, serta reformasi birokrasi,” tutur Febrio, beberapa waktu lalu.
Ke depan Febrio mengatakan, pemerintah akan terus menjalankan kebijakan yang antisipatif dalam menghadapi turbulensi perekonomian global dengan tetap mengawal rencana pembangunan jangka menengah-panjang antara lain melalui melalui reformasi struktural.
IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi untuk beberapa negara maju dan berkembang utama secara umum menunjukkan perlambatan pada tahun ini, namun diperkirakan kembali meningkat pada tahun depan. (kontan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.