Idul Fitri 1444 Hijriah
Jelang Idul Fitri 1444 Hijriah, Harga Daging dan Ayam di Kota Bima Stabil
Terutama harga daging merah seperti sapi dan ayam potong, belum terlihat adanya tanda-tanda kenaikan jelang lebaran.
Penulis: Atina | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Idul Fitri 1444 Hijriah hanya tinggal menghitung hari saja.
Pantauan TribunLombok.com, harga bahan pokok di Pasar Amahami Kota Bima, terbilang stabil.
Terutama harga daging merah seperti sapi dan ayam potong, belum terlihat adanya tanda-tanda kenaikan jelang lebaran.
Padahal biasanya, 2 komoditi ini pasti mengalami kenaikan karena tingginya permintaan konsumen jelang lebaran.
Baca juga: 2,5 Ton Daging Ayam Beku dari Lombok Ditolak Masuk Sumbawa
Nuryati warga Kelurahan Sarae mengatakan, membeli daging sapi masih dengan harga lama, yakni Rp120 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk jenis tulang-tulangan, dibandrol dengan harga Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram.
"Alhamdulillah, belum naik dan semoga ga naik," ujarnya sembari tersenyum.
Pengunjung pasar Amahami lain, Inte Kurniati mengaku, harga ayam potong saat ini masih seperti saat awal ramadan, yakni Rp45 ribu per kilogram.
Baca juga: Cegah Penularan PMK, Daging Sapi dari Bali Dimusnahkan di Lembar
"Mungkin karena melimpah juga saya lihat ayam dijual," kata warga Kelurahan Tanjung ini.
Sementara itu, Jawaria pedagang daging sapi mengaku, saat sini stok masih aman sehingga harga tetap stabil.
Biasanya ungkap dia, permintaan terhadap daging baru terlihat pada H-3 hingga H-1 lebaran.
Jika pun ada kenaikan harga, diakuinya tidak signifikan karena hanya mengikuti permintaan pasar beberapa hari.
"Paling naik lima atau sepuluh ribu," tandasnya.
Kepala Dinas Koperindag Kota Bima, Abdul Haris mengaku, setiap hari pihaknya terus memantau perkembangan harga bahan pokok saat ini.
"Alhamdulillah semuanya stabil, tidak ada yang terlalu melonjak tinggi," ujarnya.
Beberapa komoditi yang naik seperti Bawang Merah saat ini dibandrol Rp30 ribu per kilogram, karena belum adanya panen.
Sedangkan untuk telur, tepung terigu, minyak goreng tetap stabil sejak ramadan lalu.
"Beras malah turun kan, seiring panen yang sudah dilakukan petani kita," pungkasnya.
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.