Musisi John 'Kursi Roda' Dapat Kursi Roda Elektrik, Janji Buat Lagu Sasak untuk Rachmat Hidayat

John Kursi Roda berjanji akan membuatkan Rachmat Hidayat lagu khusus dalam bahasa Sasak

ISTIMEWA
Anggota DPR RI Rachmat Hidayat memandu musisi Lombok John 'Kursi Roda' mencoba kursi roda elektrik. John Kursi Roda berjanji akan membuatkan Rachmat Hidayat lagu khusus dalam bahasa Sasak 

John datang bersama dengan M Zulaipi, rekannya sesama penyandang disabilitas yang tidak memiliki kaki.

Rachmat mengatakan, berbagi dan memperhatikan kaum difabel menjadi prioritasnya, lantaran hal tersebut sangat penting dalam keberlangsungan kehidupan sosial masyarakat.

Perhatian itu untuk memberikan dukungan kepada kaum difabel agar dapat hidup dengan nyaman dan bahagia di lingkungan mereka.

“Bantuan kursi roda ini kita harapkan akan membantu John dan saudara-saudara kita penyandang disabilitas memiliki mobilitas yang tidak lagi terbatas,” ucap Rachmat.

Selain kepada John, sejumlah penyandang disabilitas lainnya juga mendapat perhatian dari Rachmat.

Mereka mendapat bantuan kursi roda manual untuk memudahkan aktivitas mereka.

Anggota Komisi VIII DPR RI menegaskan, kaum difabel adalah kelompok yang seringkali diabaikan.

Padahal mereka membutuhkan perhatian dan dukungan yang lebih.

Baca juga: Mantan Kades di Lombok Barat Sakit Lumpuh Dapat Bantuan Kursi Roda Canggih dari Rachmat Hidayat

“Dengan memberikan dukungan kepada mereka, kita dapat membantu mereka merasa lebih dihargai dan diterima di lingkungan sekitarnya. Termasuk memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas antar sesama kita sebagai umat manusia,” imbuh politisi senior lintas zaman ini.

Ketua DPD PDIP NTB ini pun menggugah pihak lain, untuk juga turut memberi perhatian dan dukungan kepada kaum difabel.

Mulailah hal tersebut, kata Rachmat, dengan kaum difabel yang ada di sekitar terlebih dahulu.

Dukungan tersebut pun tak melulu harus berupa finansial. Berbagi waktu atau tenaga, juga tentulah akan sangat bermanfaat untuk mereka.

Atau menghindari perilaku diskriminatif atau merendahkan mereka juga adalah sebuah dukungan yang luar biasa pula.

“Sesungguhnya saudara-saudara kita yang secara fisik memang kekurangan, juga memiliki hak-hak yang setara dengan kita sebagai warga negara,” kata Rachmat.

John dan Zulaipi, adalah dua contoh penyandang disabilitas yang menolak hidup dari belas kasihan orang lain.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved