Penertiban PKL Liar di Mataram, Pedagang Diminta Bongkar Lapak Sendiri
Petugas gabungan ini terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Mataram, Dinas Perhubungan Kota Mataram, Camat Sekarbela, dan polisi.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Deretan lapak pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Jempong Baru, Kota Mataram ditertibkan petugas gabungan, Senin (3/4/2023).
Petugas gabungan ini terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Mataram, Dinas Perhubungan Kota Mataram, Camat Sekarbela, Kepolisian Sektor Sekarbela, TNI dan kepala lingkungan.
Camat Sekarbela Cahya Samudra menjelaskan, sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi meminta agar para pedagang bisa membongkar lapak secara mandiri.
"Bahkan kemarin hari Kamis, Jumat, Sabtu dari kecamatan, Pol PP sudah memberikan himbauan," jelas Cahya.
Penertriban PKL ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Mataram. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan penataan kota yang bersih dan rapi.
Baca juga: Pemkot Mataram Bongkar Lapak PKL di Trotoar Jalan Lingkar Selatan, Pedagang Pasrah
Camat Sekarbela ini berharap masyarakat bisa menjaga lingkungan.
Agar dapat menciptakan Mataram yang bersih dan harum, dengan cara tidak berjualan di atas trotoar.
"Mana titik-titik yang tidak boleh dibangun pedagang yang kumuh, yang liar itu kita jaga bersama," tutupnya.
Pedagang Membongkar Sendiri Lapaknya
Sementara itu, setelah dilakukan penertiban oleh Sat Pol PP dan Dinas Perhubungan, para pedagang membongkar sendiri lapak milik mereka.
Lapak-lapak bertan bambu, berdiding triplek dan beratap seng tersebut dibongkar PKL yang dibantu keluarga mereka. Material bekas lapak mereka kumpulkan di pinggir jalan.
Sarah, salah seorang pedagang membenarkan sebelumnya sudah ada sosialisasi dari pihak terkait.
Namun hingga hari ini mereka tetap berjualan dan terpaksa lapak mereka harus dibongkar.
"Dimarah untuk jualan, disuruh bongkar," kata Sarah, di sela-sela membongkar lapak dagangannya.
Lebih lanjut sarah mengatakan, belum ada informasi terkait pemindahan lokasi berjualan bagi PKL di Lingkar Selatan ini. Mereka hanya diminta untuk membongkar lapak dagangannya.
Tidak ada perlawanan yang dilakukan warga. Saat diimbau melakukan pembongkaran mereka segera melaksanakannya.
Lapak-lapak yang tidak ada pemiliknya dibongkar oleh petugas.
Material bekas lapak ada yang dibiarkan ada juga yang diangkut ke atas truk.
Petugas gabungan terlihat menyusuri terotoar di sepanjang jalan tersebut.
Mereka menghimbau pemilik lapak untuk segera melakukan pembongkaran.
Para pedagang di Jalan Lingkar Selatan ini menjual makanan dan minuman dari pagi hingga sore hari.
Selain menjual makanan dan minuman, PKL di tempat ini juga menawarkan jasa tambal ban dan service sepeda motor.
(*)
Sempat Viral Usai Dagangannya Diborong Raffi Ahmad, Sursanah Klarifikasi Tak Pernah Dibantu |
![]() |
---|
Diduga Memaksa Membeli, Pedagang Asongan dan Penumpang Bus Adu Jotos di Terminal Mandalika |
![]() |
---|
Wali Kota Bima Tegaskan Penataan Kota Bukan untuk Menggusur PKL |
![]() |
---|
Pemkot Bima Tertibkan PKL Berjualan di Trotoar Jalan Kawasan Amahami |
![]() |
---|
Terminal Benete Jadi Sumber Rezeki, Pedagang Kantongi Jutaan Rupiah Sehari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.