Berita Viral
Meski Bulan Puasa, Bu Risma Potong Tumpeng saat Resmikan Rusun, Acara Masih Pagi
Kali ini, mantan Wali Kota Surabaya itu disorot setelah melakukan pemotongan tumpeng pada pagi hari di tengah bulan puasa.
TRIBUNLOMBOK.COM - Lagi, Menteri Sosial Tri Rismaharini "dirujak" warganet.
Kali ini, mantan Wali Kota Surabaya itu disorot setelah melakukan pemotongan tumpeng pada pagi hari di tengah bulan puasa.
Dikutip dari Kompas.com, Bu Risma dalam video yang beredar diketahui sedang meresmikan Rusun Sentra Mulyajaya di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (31/3/2023) pagi.
Pemotongan tumpeng itu didampingi Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto.
Baca juga: Seorang Pria "Bersetubuh" dengan Moge, Masukkan Kelamin Lewat Lubang Knalpot
Terpantau juga kehadiran Komisi VIII DPR, Camat Cipayung, dan Lurah Bamgu Apus.
Saat pemotongan tumpeng berlansung, Banyak dari hadiri dan orang yang mendampingi Risma tengah berpuasa.
Seakan mensiasati keadaan, Mensos Risma kemudian memanggil anak-anak calon penghuni Rusun Sentra Mulyajaya yang tidak berpuasa.
Beberapa staf Kemensos juga membantu dalam memanggil dan mengumpulkan anak-anak itu.
Baca juga: Lim Ji-yeon dan Lee Do-hyun Berpacaran, Kru The Glory: Sudah Rahasia Umum
Lantas saat mereka sudah naik di atas panggung, anak-anak itu langsung diberikan beberapa piring berisi potongan tumpeng.
Setelah itu mereka langsung menuju Ruang Serbaguna dan menikmati tumpeng yang mereka terima di sana.
Sebelumnya Menteri Sosial Tri Rismaharini juga sempat viral karena aksinya bersujud di kaki seorang guru Sekolah Luar Biasa (SLB), pada Selasa (21/2/2023).
Kejadian Bu Risma bersujud di kaki seorang tunanetra itu diketahui saat dirinya berada di Kota Bandung, Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, Bu Risma tengah berdebat soal hibah dan perbaikan bangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) A Padjadjaran, di Balai Wyata Guna.
Di tengah perbincangan dengan sejumlah penyandang disabilitas, guru perwakilan SLB A Padjadjaran menagih janji Risma terkait hibah lahan milik Kementerian Sosial yang saat ini digunakan sebagai sekolah untuk siswa tunanetra.
Mensos kemudian mengatakan, rencana pemberian hibah itu tak dapat dilakukan.
Namun sebagai gantinya, ia berjanji akan memperbaiki bangunan sekolah dan menambah ruang kelas.
"Mau diperbaiki, nanti pas perbaikan tolong diamankan, soalnya banyak yang tunanetra," kata Risma.
Tetapi tawaran Risma itu ditolak sejumlah guru dan staf. Mereka mendesak Kemensos tetap kembali ke rencana yang sudah dijanjikan pertama, yakni menghibahkan lahan tersebut.
Seorang guru bernama Tri, mengatakan kepada Risma bahwa permintaan hibah itu bukan untuk kepentingan pribadinya.
"Terkait itu, waktu itu ibu pernah janji menghibahkan ini (lahan). Kita juga bukan untuk kepentingan pribadi, Bu, tolong direalisasikan," kata Tri.
Risma kemudian menimpali guru itu dengan mengatakan, pemberian hibah sulit dilakukan karena posisi tanahnya berada di tengah.
"Ini susah karena tanahnya ada di tengah gini, saya enggak bisa. Masalahnya apa? Sama-sama (milik) negaranya, makanya tadi yang penting saya bisa perbaiki. Ini kafe juga kami bangun untuk disabilitas," jawab Risma.
"Makanya, Bu, kata saya kita berbagi," sambungnya.
Namun penjelasan Risma itu tak mendapatkan respons positif dari orang-orang yang turut mendengarkannya, terutama pihak sekolah.
Ia terus didesak untuk melunasi janji menghibahkan tanah dan tidak ingkar.
Seakan lelah dengan berbagai desakan, Risma kemudian melakukan tindakan di luar dugaan.
"Saya sujud," kata Risma sambil membungkuk sujud, ke kaki pengajar itu.
Staf Kementerian Sosial langsung menghampiri dan membangunankan Risma.
"Jangan begitu, Ibu. Bukan seperti ini maksudnya," ujar Tri, guru yang berdebat dengan Risma, sambil menangis.
Risma meminta agar tidak ada ada orang yang berbisik-bisik terkait kondisi di Wyata Guna.
Dia menegaskan, Kemensos bakal membantu masyarakat membutuhkan, termasuk dalam bidang pendidikan.
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.