Antisipasi Penyakit Pascabanjir, Dinkes Sumbawa Barat Semprotkan Fogging

Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat mulai melakukan fogging untuk mengantisipasi kemunculan penyakit berbasis lingkungan pascabanjir.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat melakukan fogging pada wilayah-wilayah terdampak banjir, Rabu (15/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat mulai melakukan fogging untuk mengantisipasi kemunculan penyakit berbasis lingkungan pascabanjir di Kecamatan Brang Rea dan Taliwang.

"Hari pertama kami fokus di Kelurahan Bugis, hari kedua di Kecamatan Brang Rea dan hari ketiga Kelurahan Kuang, Sampir dan Menala, Kecamatan Taliwang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat, Hj Erna Idawati, Rabu (15/3/2023).

Pengasapan dengan bahan pestisida berfungsi membunuh nyamuk secara luas. Semua wilayah terdampak banjir dipastikan akan diambil tindakan serupa.

"Ini SOP yang memang harus dilakukan," paparnya.

Masa ikubasi atau perkembangan penyakit berbasis lingkungan biasanya terjadi dengan rentang waktu 7 sampai 14 hari.

"Diare, malaria maupun DBD biasanya terjadi. Kalau ini terjadi akan diambil langkah lanjutan atau fogging gelombang kedua," terangnya.

Fogging hanya efektif untuk membunuh nyamuk dewasa.

Untuk telur, larva dan jentik hanya efektif dengan tindakan tiga M (Menguras, Menutup, dan Mengubur).

Langkah 3 M di lapangan pasca banjir diakuinya tidak akan maksimal untuk kondisi saat ini.

Sebab, tumpukan sampah terutama yang dapat menampung air bekas banjir maupun air hujan belum sepenuhnya tertangani secara menyeluruh.

Belum lagi, masyarakat saat ini masif fokus melakukan pembersihan rumah maupun perabotan terdampak banjir.

"Kalau tidak ada kasus yang muncul setelah fogging pertama, pengasapan untuk gelombang kedua tidak kita lakukan," tegasnya.

Dinas Kesehatan berharap masyarakat ikut membantu pemerintah mencegah terjadinya penyakit berbasis lingkungan.

"Masyarakat kami minta juga ikut berperan aktif. Sampah terutama yang dapat menampung air hujan atau air bekas banjir sebaiknya dibersihkan atau diamankan dengan cara dikubur," tambahnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved