Gempa Bumi
Supini Video Call Anak Sebelum Jadi Korban Gempa di Turki
Menurut suami almarhumah Ni Wayan Supini, yakni I Nyoman Ranten (50), istrinya berangkat ke Turki sebagai terapis spa pada bulan Juli 2022.
Terungkapnya Irma Lestari dan Ni Wayan Supini sebagai korban gempa setelah tim gabungan KBRI ( Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara Turki berkoordinasi dengan AFAD (Badan Penanggulangan Bencana Turki) untuk proses pencarian WNI yang kemungkinan jadi korban di reruntuhan apartemen Galeria Residence pasca gempa dahsyat Turki pada 6 Februari 2023.
Dengan didukung Tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victims
Identification/DVI) Mabes Polri yang ikut diterjunkan ke lokasi gempa, akhirnya tim berhasil mengidentifikasi dua jenazah dan mengkonfirmasi identitasnya, yakni Irma Lestari dan Ni Wayan Supini.
Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal lantas menyampaikan langsung kabar duka kepada keluarga para korban di Indonesia.
"Kita semua sangat berduka cita. Insya Allah dengan telah terkonfirmasinya jenazah kedua saudara kita, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara Turki dan Kementerian Luar Negeri RI akan segera mengupayakan pemulangan jenazah ke
kampung halaman masing-masing,” kata Iqbal.
Saat ini Tim DVI Polri sedang melakukan pemulasaraan dan membawa jenazah dari Diyarbakir ke Adana untuk proses pemulangan ke tanah air.
Jenazah direncanakan akan diberangkatkan dari Adana ke Jakarta pada 22 Februari 2023,
"Karena ada upacara agama, sementara jenazah rencana kami titipkan dulu di RSUD Klungkung. Nanti setelah tanggal 6 Maret 2023, baru akan dibicarakan dengan keluarga bagaimana upacara pemakamannya," jelas Ranten.
Terdapat sekitar 500 WNI yang berada di lokasi-lokasi sekitar pusat gempa bumi. Sebanyak 128 WNI sudah berhasil dievakuasi oleh Tim KBRI Ankara.
Sisanya dalam keadaan selamat, namun sudah mendapatkan tempat penampungan yang aman di sekitar wilayah gempa. Sebanyak 10 WNI mengalami luka berat dan sudah ditangani oleh KBRI Ankara.
Dapat firasat
Suasana duka menyelimuti kediaman I Nyoman Ranten (50) di Dusun Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Minggu (19/2/2023).
Pria tersebut berusaha tegar walau istrinya Ni Wayan Supini meninggal dunia akibat gempa bumi dasyat berskala 7,8 SR di Turki.
Setelah mendapat kabar dari kerabat bahwa terjadi gempa besar di Turki pada 6 Februari 2023, Ranten berusaha menghubungi istrinya. Namun, berulangkali upaya Ranten menghubungi istrinya via telepon dan pesan WA serta messenger, tak mendapat respon.
Meskipun demikian, Ranten terus berusaha mencari informasi tentang keberadaan istrinya.
Ranten mulai curiga ada sesuatu yang buruk menimpa istrinya setelah beberapa kerabatnya bercerita bahwa mereka bermimpi ada giginya yang tanggal. Ada juga
kerabat lain yang bermimpi didatangi Supini sambil menangis.
"Ada firasat-firasat seperti itu, sementara istri belum ada kabar keadaannya. Saya tentu perhatikan juga kondisi anak-anak. Kemudian saya sampaikan ke mereka bahwa apapun berita yang kita dapat nanti tentang keadaan ibu, kita harus tabah menerimanya," ungkap Ranten.
Dubes RI Lalu Muhammad Iqbal Berdukacita Atas Meninggalnya Warga Lombok Barat di Turki |
![]() |
---|
Kisah Mahasiswa Lombok Timur di Turki, Terbayang Gempa Lombok hingga Trauma |
![]() |
---|
TGB Zainul Majdi Gelar Salat Gaib dan Ajak Masyarakat Bantu Korban Gempa Turki |
![]() |
---|
VIDEO Evakuasi Bayi 2 Tahun Selamat di Balik Puing Bangunan Setelah 44 Jam Gempa Turki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.