Berita Lombok Timur

Kisah Mahasiswa Lombok Timur di Turki, Terbayang Gempa Lombok hingga Trauma

Teringat kenangan pilu saat tanah Turki di guncang dengan getaran 7,8 SR, malam hari waktu istirahat seketika berubah menjadi mencekam.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
(Photo by Omar HAJ KADOUR / AFP)
Kisah Mahasiswa Lombok Timur di Turki, Terbayang Gempa Lombok hingga Trauma - Pemandangan dari udara ini menunjukkan penduduk mencari korban dan penyintas di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnia dekat Harim, di provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah di perbatasan dengan Turki, pada 6 Februari 2022. - Ratusan orang dilaporkan tewas di Suriah utara setelah gempa berkekuatan 7,8 yang berasal dari Turki dan dirasakan di seluruh negara tetangga. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Teringat kenangan pilu saat tanah Turki di guncang dengan getaran 7,8 SR, malam hari waktu istirahat seketika berubah menjadi mencekam.

"Gempa di pagi hari musim dingin, pukul 04.00 pagi waktu Turki, tidak ada yang bisa menyelamatkan diri," ucap Miftahussurur mahasiswa asal Lombok Timur, yang sedang menempuh pendidikan S2 di Turki, saat dihubungi TribunLombok.com, Senin (13/2/2023).

Ditambah lagi orang-orang yang masih hidup dalam reruntuhan bangunan gempa harus bertarung dengan waktu dan dinginnya udara di Turki saat ini.

Dengan suara sedikit gemetar, Miftahussurur yang juga merupakan pemuda kelahiran Dusun Punik Jaya, Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur itu mengaku sedih bercampur haru jika mengingat pristiwa serupa juga pernah menimpa kampung halamannya, Lombok pada 2018 silam. 

Baca juga: UPDATE Gempa Jayapura: 4 Orang Tewas, 5 Luka-luka dan Ratusan Warga Mengungsi

"Itu sangat menyayat hati melihat kondisi terkini, apalagi sebagai orang Lombok saya kebayang gimana posisi para korban gempa," katanya.

Walaupun memang, jarak pusat gempa dengan tempatnya berada saat ini cukup jauh. Ia saat ini ada di Kota Kastamonu, sedang pusat gempa ada di Kota Şanlıurfa.

Namun rasa simpatinya terhadap korban mengingatkan dirinya dengan keluarga yang ada di Lombok.

Terlebih setelah gempa dahsyat yang melanda Turki 6 Februari 2023 lalu, sampai saat ini masih ada rentetan gempa susulan yang terjadi. 

Miftahussuru
Miftahussurur (paling depan) mahasiswa asal Lombok Timur, yang sedang menempuh pendidikan S2 di Turki.

Baca juga: Gempa Lombok Utara M 3,5, Rabu, 8 Februari 2023: Tidak Berpotensi Tsunami

"Alhamdulillah baik, masih ada gempa susulan di provinsi lokasi gempanya. Di kota saya cuma sekali gempa kecil, imbas dari gempa besar di pusat tersebut," tuturnya.

Saat ini, siswa Ma'had Sulaimaniyah itu sedang berupaya bersama dengan yayasan melakukan bakti sosial untuk para korban gempa di sana.

Mengingat situasi yang saat ini dihadapi korban gempa selain bertahan dengan pasokan makanan seadanya, ia juga harus bertahan melawan dinginnga cuaca Tukrki yang menyentuh -6°.

"Kebayang gimana traumanya, kita di Lombok bisa bikin tenda sendiri untuk sementara. Tapi dikarenakan berbarengan dengan musim dingin, mereka ga bisa bikin tenda sendiri. Oleh karena itu pemerintah menggalang dana untuk bangun kontainer sebagai rumah sementara para korban Gempa," ungkapnya.

Untuk sementara tempat tinggal kontainer yang paling banyak dibutuhkan. Mengingat musim dingin mereka harus tinggal di tempat yang hangat.

Semua yayasan di Turki sekarang bergerak untuk sumbangan kontainer, termasuk yayasan Lulaimaniyah Lombok.

"Kita bersama yayasan mau kirim bantuan juga disini bang. Baik makanan atau bikin kontainer," tuturnya.

Sebagai informasi, Kota Şanlıurfa tempat pusat gempa di Turki tersebut dulunya adalah kota tempat kerajaan Namrud, kota tempat Nabi Ibrahim AS dibakar.

Di sekitar kota tersebut juga adalah tempat Nabi Daud, Nabi Danial, hingga Kota Şanlıurfa sering juga disebut dengan sebutan kota para nabi.

"Sedih juga melihat peninggalan-peninggalan tersebut runtuh sama gempa. Ada juga masjid yang sudah 1400 tahun runtuh sama gempa tersebut," tutupnya.

 

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved