Wisata Lombok

Warga Mandalika Lombok Tengah Ketiban Berkah Musim Hujan dari Jualan Jamur di Tepi Jalan

Jamur atau dalam bahasa Sasak Lombok dikenal dengan nama Ketengkung ini mulai tumbuh sejak bulan Januari hingga bulan Februari

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Istimewa
Penjual Jamur Liar tampak menunggu pembeli datang di sekitar Jalan Menuju Kawasan Sirkuit Mandalika. Jamur atau dalam bahasa Sasak Lombok dikenal dengan nama Ketengkung ini mulai tumbuh sejak bulan Januari hingga bulan Februari. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Kehadiran musim hujan membawa berkah bagi masyarakat di kawasan perbukitan di Lombok Tengah.

Musim hujan bukan hanya waktunya masyarakat Lombok Tengah menanam berbagai jenis tanaman palawija.

Namun juga waktunya mencari penghasilan tambahan dari berjualan jamur yang tumbuh liar.

Jamur atau dalam bahasa Sasak Lombok dikenal dengan nama Tengkong ini mulai tumbuh sejak bulan Januari hingga bulan Februari.

Pantauan TribunLombok, sepanjang Jalan Raya Kuta Lombok dapat ditemui beragam jenis jamur yang dijual masyarakat.

Baca juga: Resep Olahan Jamur Kuping untuk Ayam Fillet, Cocok Jadi Hidangan Akhir Pekan

Setidaknya terdapat empat jenis jamur yang dijual yaitu jamur bulan, jamur ayam, jamur gagak, dan jamur kentajam.

Seorang penjual jamur Inaq Yogik mengungkapkan, jamur ini didapatkan di persawahan, ladang-ladang dan hutan di sekitar perbukitan Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Menurut Inaq Yogik, ia harus pagi-pagi buta usai salat subuh mencari jamur.

Jika terlambat bangun maka ia bisa didahului oleh pencari jamur lainnya.

"Pagi-pagi usai subuh saya menyiapkan ember sebagai wadah jamur dan juga arit untuk mengambil jamur. Kadang-kadang bawa senter pula," ungkap Inaq Yogik.

Menurut Inaq Yogik, terdapat banyak tantangan saat mencari jamur mulai dari khawatir dipatuk ular hingga kadang-kadang ia tidak mendapatkan jamur.

Jamur tumbuh subur kala hujan turun malam hari kemudian dapat dipanen pada pagi harinya.

Inaq Yogik menaruh jamur tersebut menjadi beberapa wadah jika hasil pencariannya banyak.

Harga jamur yang Inaq Yogik jual juga bervariasi tergantung dari kualitas jamur, jenis jamur, dan banyaknya jamur.

"Penghasilan saya sehari-hari tergantung dari banyaknya jamur yang saya dapatkan. Dalam sehari biasanya saya dapatkan Rp 70 ribu sampai Rp 100 ribu," beber Inaq Yogik.

Target pembeli Inaq Yogik adalah wisatawan yang lewat maupun yang pulang usai berlibur di Mandalika.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved