Doa Islami

Bacaan Doa dan Keistimewaan Bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan bagi Umat Islam

Bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan dalam kalender Islam (Hijriah) memiliki keistimewaan. Tiga bulan mulia ini sangat dinati umat Islam.

Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI NUGRAHA
Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center NTB merupakan salah satu ikon NTB. Masjid ini menegaskan Pulau Lombok sebagai pulau seribu masjid. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan dalam kalender Islam (Hijriah) memiliki keistimewaan.

Ketiga bulan ini Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan sangat ditunggu-tunggu umat Islam, terutama bulan Ramadahan.

Secara singkat keitimewaan bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan sebagai berikut.

Bulan Rajab adalah bulan yang Allah lipat gandakan di dalamnya (pahala) kebaikan.

Bulan Sya'ban adalah bulan dihapuskannya dosa keburukan.

Sementara bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kemuliaan.

Baca juga: Bacaan Doa ketika Bersin, Adab Serta Jawaban saat Mendengar Orang Lain Bersin

Adapun doa untuk menyambut bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan sebagai berikut:

Do’a bulan Rajab dan Sya’ban menyambut Ramadhan.

اللهم بارك لنا فى رجب و شعبان وبلغنا رمضان

“Allaahumma baariklanaa fii Rajaba wa Sya’baana wa ballighna Ramadhana.”

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban ini, dan sampaikanlah umur kami bertemu Ramadhan.”

Keistimewaan Bulan Rajab

Dalam beberapa hadis Rasulullah SAW disebutkan kelebihan bulan Rajab:

1. Hendaklah kamu memuliakan bulan Rajab, niscaya Allah memuliakan kamu dengan seribu kemuliaan di hari kiamat.

2. Bulan Rajab bulan Allah, bulan Sya’ban bulanku, dan bulan Ramadhan bulan umatku.

3. Kemuliaan Rajab dengan malam Isra’ Mi’rajnya, Sya’ban dengan malam nisfunya dan Ramadhan dengan Lailatul-Qadarnya.

4. Puasa sehari dalam bulan Rajab mendapat syurga yang tertinggi (Firdaus). Puasa dua hari dilipatgandakan pahalanya.

5. Puasa 3 hari pada bulan Rajab dijadikan parit yang panjang yang menghalangnya ke neraka (panjangnya setahun perjalanan).

6. Puasa 7 hari pada bulan Rajab ditutup daripadanya 7 pintu neraka.

7. Puasa 16 hari pada bulan Rajab akan dapat melihat wajah Allah di dalam surga, dan menjadi orang yang pertama menziarahi Allah dalam syurga.

8. Kelebihan bulan Rajab dari segala bulan ialah seperti kelebihan Al-Quran keatas semua kalam (perkataan).

9. Puasa sehari dalam bulan Rajab seumpama puasa 40 tahun dan diberi minum air dari surga.

10. Bulan Rajab Syahrullah (bulan Allah), diampunkan dosa orang-orang yang meminta ampun dan bertaubat kepada-Nya.

11. Puasa pada awal Rajab, pertengahannya dan pada akhirnya, seperti puasa sebulan pahalanya.

12. Siapa bersedekah dalam bulan Rajab, seperti bersedekah seribu dinar, dituliskan kepadanya pada setiap helai bulu roma jasadnya seribu kebajikan, diangkat seribu derjat, dihapus seribu kejahatan.

Amalan dan Dzikir di Bulan Rajab

Di bulan Rajab terdapat amalan khusus dan amalan umum.

Amalan khusus adalah amalan yang dilakukan pada hari atau malam tertentu di bulan Rajab.

Adapun amalan umum adalah amalan yang dilakukan selama di bulan Rajab.

Amalannya sebagai berikut:

Pertama, Rasulullah SAW juga bersabda, "Bulan Rajab adalah bulan permohonan pengampunan bagi ummatku, maka hendaknya mereka memperbanyak istighfar di dalamnya,” Yakni:

اَسْتَغْفِرُ اللهَ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ

Lafaz: Astaghfirullâha wa atûbu ilayh

Artinya: "Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya."

Keutamaan di Bulan Sya’ban

Suasana jemaah salat di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB, Kota Mataram.
Suasana jemaah salat di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB, Kota Mataram. (TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI)

Sya’ban adalah istilah bahasa Arab yang berasal dari kata syi’ab yang artinya jalan di atas gunung.

Islam kemudian memanfaatkan bulan Sya’ban sebagai waktu untuk menemukan banyak jalan, demi mencapai kebaikan.

Karena bulan Sya’ban terletak di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan, karena diapit oleh dua bulan mulia ini, maka Sya’ban seringkali dilupakan.

Dalam bulan Sya’ban terdapat berbagai keutamaan yang menyangkut peningkatan kualitas kehidupan umat Islam, baik sebagai individu maupun dalam lingkup kemasyarakatan.

Karena letaknya yang mendekati bulan Ramadhan, bulan Sya’ban memiliki berbagai hal yang dapat memperkuat keimanan.

Umat Islam dapat mulai mempersiapkan diri menjemput datangnya bulan termulia dengan penuh suka cita dan pengharapan anugerah dari Allah SWT karena telah mulai merasakan suasana kemuliaan Ramadhan.

Rasulullah SAW bersabda,

ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم — حديث صحيح رواه أبو داود النسائي

”Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i).

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pengakuan Aisyah, bahwa Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa (sunnah) lebih banyak daripada ketika bulan Sya’ban. Periwayatan ini kemudian mendasari kemuliaan bulan Sya’ban di antar bulan Rajab dan Ramadhan.

Karenanya, pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak berdzikir dan meminta ampunan serta pertolongan dari Allah SWT.

Pada bulan ini, sungguh Allah banyak sekali menurunkan kebaikan-kebaikan berupa syafaat (pertolongan), maghfirah (ampunan), dan itqun min adzabin naar (pembebasan dari siksaan api neraka).

Dari sinilah umat Islam, berusaha memuliakan bulan Sya’ban dengan mengadakan shodaqoh dan menjalin silaturrahim.

Umat Islam di Nusantara biasanya menyambut keistimewaan bulan Sya’ban dengan mempererat silaturrahim melalui pengiriman oleh-oleh yang berupa makanan kepada para kerabat, sanak famili dan kolega kerja mereka.

Sehingga terciptalah tradisi saling mengirim parcel di antara umat Islam.

Karena, di kalangan umat Islam Nusantara, bulan Sya’ban dinamakan sebagai bulan Ruwah, maka tradisi saling kirim parcel makanan ini dinamakan sebagai Ruwahan.

Tradisi ini menyimbolkan persaudaraan dan mempererat ikatan silaturrahim kepada sesama Muslim.

Nishfu Sya’ban

Para santri mengikuti apel peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di GOR Hamzanwadi, di Pancor Lombok Timur, NTB, Sabtu (22/10/2022).
Para santri mengikuti apel peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di GOR Hamzanwadi, di Pancor Lombok Timur, NTB, Sabtu (22/10/2022). (Dok.NWDI)

Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriyah.

Keistimewaan bulan ini terletak pada pertengahannya yang biasanya disebut sebagai Nishfu Sya’ban.

Secara harfiyah istilah Nisfu Sya’ban berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya’ban atau tanggal 15 Sya’ban.

Kaum Muslimin meyakini bahwa pada malam ini, dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia, yakni Raqib dan Atid menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah SWT.

Pada malam itu pula buku catatan-catatan amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang baru.

Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya’ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan).

Menurut al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Sya’ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya.

Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh.

Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun.

Karena pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT.

Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya’ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang saleh.

Dengan demikian, kita sebagai umat Islam semestinya tidak melupakan begitu saja, bahwa bulan sya’ban dalah bulan yang mulia.

Sesungguhnya bulan Sya’ban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan suci Ramadhan.

Dari sini, umat Islam dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan mempertebal keimanan dan memanjatkan doa dengan penuh kekhusyukan.

Keistimewaan Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan 1443 H
Bulan Ramadhan 1443 H (TRIBUNLOMBOK.COM/SIRTUPILLAILI)

Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar.

Semua amal saleh yang dilakukan pada bulan ini akan mendapat balasan lebih banyak dan lebih baik.

Oleh karena itu umat Islam sangat dianjurkan memperbanyak amal kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan.

Diantara keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan tersebut disebutkan dalam beberapa riwayat:

1. Ramadhan adalah bulan penuh berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu.

Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.

Rasulullah SAW bersabda:

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ

Artinya:
Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. (HR. Ahmad).

2. Allah SWT membebaskan penghuni neraka pada setiap malam bulan Ramadhan.

Rasulullah SAW bersabda:

إذَا كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ

Artinya:
Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan); Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka. (HR Tirmidzi).

3. Puasa bulan Ramadhan adalah sebagai penebus dosa hingga datangnya bulan Ramadhan berikutya.

Rasulullah SAW bersabda:

اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ

Artinya:
Jarak antara shalat lima waktu, shalat jum’at dengan jum’at berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar. (HR Muslim)

4. Puasa Ramadhan bisa menebus dosa-dosa yang telah lewat, dengan syarat puasanya ikhlas.

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya:
Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari dan Muslim)

5. Barangsiapa memberi buka orang yang puasa maka mendapat pahala sebanyak pahala orang puasa tersebut.

مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أجْرِ الصَّا ئِمِ لَا يَنْقُصَ مِنْ أجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ

Artinya:
Barangsiapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut. (HR Ahmad)

6. Sedekah yang paling baik adalah pada bulan Ramadhan.


أيُّ الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌ فَيْ رَمَضَانَ

Rasulullah SAW pemah ditanya; Sedekah apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: “Yaitu sedekah dibulan Ramadhan.” (HR Tirmidzi).

7. Orang yang banyak beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan, maka dosa-¬dosanya diampuni oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim)

8. Doa orang yang berpuasa adalah mustajab Rasulullah SAW bersabda:

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ ؛دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ

Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir dan doa orang yang teraniaya. (HR Baihaqi)

9. Puasa dan ِAl-Qur’an yang dibaca pada malam Ramadhan akan memberi syafaat kepada orang yang mengerjakannya kelak dihari kiamat.

Rasulullah SAW bersabda:

اَلصُّيَامُ وَاْلقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ يَقُوْلُ اَلصِّيَامُ أيْ رَبِّ مَنَعْتُهُُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتَ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فَيْهِ وَيَقُوْلُ اْلقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِالَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيْهِ قَالَ فَيُشَفِّعَانِ

Artinya:
Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari”, ِAl-Qur’an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur dimalam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat.” (HR Ahmad)

10. Orang yang melaksanakan Umrah pada bulan Ramadhan maka mendapat pahala seperti melakukan Haji.

Rasulullah SAW bersabda:

فَإِنَّ عُمْرَةَ فِيْ رَمَضَانَ حَجَّةٌ

Sesungguhnya umrah dibulan Ramadhan sama dengan pahala haji. (HR Bukhari).

Ada pun lima keistimewaan bulan Ramadhan:

1. Pada awal-awal bulan Ramadhan Allah akan memperhatikan ummat Muhammad dengan detail.

Segala amal perbuatan baik akan dilipatgandakan yang sunnah-sunnah seakan mejadi wajib sedangkan amalan-amalan wajib akan menjadi lebih dari biasanya.

Barangsiapa yang diperhatikan oleh allah niscaya dia akan terhindar dari adzab.

2. Bau mulut orang yang berpusa akan berubah menjadi wangi melebihi wangi kasturi pada saat hari kiamat nanti.

3. Pada setiap malam bulan Ramadhan akan ada berpuluh puluh ribu malaikat yang tuun ke bumi dan senentiasa memohonkan ampun bagi mereka orang yang memanfaatkan malmnya dengan bersimpuh, berdzikir, serta beribadah pada Allah.

4. Allah memerintahakn surga untuk berhias diri, sehingga ummat Muhammad yang akan masuk surganya senatiasa merasa nyaman dan tenang.

5. Pada akhir-akhir bulan Ramadhan, Allah akan melebur dosa-dosa bagi orang yang selalu bertakwa dan beriman pada allah.

Demikian keistimewaan bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan dalam kalender Islam.

(*)

Artikel ini di tulis oleh Nabila Juliana Dewi, siswi Jurusan Multimedia, SMK Assima’ Darul Falah.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved