Berita Viral

Pengakuan ART yang Pernah Kerja di Rumah Bu Eny: Ayah Tiko dan Saudara Tak Pernah Jenguk, Saya Heran

Mamas menyebutkan bahwa Herman Moedji Susanto, ayah Tiko, pindah ke kota Madiun tempat asalnya setelah bercerai dari Ibu Eny.

Editor: Irsan Yamananda
YouTube Bang Brew TV
Mamas menyebutkan bahwa Herman Moedji Susanto, ayah Tiko, pindah ke kota Madiun tempat asalnya setelah bercerai dari Ibu Eny. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Warganet tengah heboh membahas sosok Tiko dan Ibu Eny.

Kini, banyak yang mulai penasaran dengan sosok suami Ibu Eny atau ayah Tiko.

Berdasarkan informasi yang beredar, suami Ibu Eny adalah seorang pria bernama Herman Moedji Susanto.

Herman disebut pergi meninggalkan ibu Eny setelah bercerai darinya.

Sayangnya, hal itu justru berujung pada Ibu Eny yang mengalami depresi.

Mantan asisten rumah tangga (ART) Ibu Eny dan TIko, Mamas, mengungkap hal itu.

Ia mengaku sempat bekerja di rumah mewah Ibu Eny dan Pak Herman.

Usut punya usut, Herman pindah ke Madiun setelah bercerai.

Hanya saja, semua barang mewah yang ada di rumah itu dibawa olehnya.

Mamas mengungkapkan bahwa Herman tidak pernah menjenguk sejak berpisah dari Ibu Eny.

Begitu juga dengan saudara-saudaranya.

Mamas pun merasa heran saat mengetahui hal tersebut.

"Enggak pernah (jenguk), dari pas mulai pergi sampai sekarang enggak  pernah ke sini nengoki Tiko" ungkap Mamas dari Youtube DenDenny pada Rabu, (4/1/2022).

"Saudara-saudara juga gak pernah ada ke sini, mangkanya saya heran," tambahnya seperti dikutip dari TribunSumsel.

Baca juga: Cerita Pilu Tiko, Anak yang Rawat Ibunya di Rumah Mewah Terbengkalai Tanpa Air dan Listrik

Herman Moedji Susantox diketahui bercerai dengan ibu Eny di tahun 2011 silam.

Sehingga hal tersebut membuat Herman Moedji Susanto memutuskan untuk pindah ke Madiun.

Saat itu, ayah Tiko tak meninggalkan apapun dan malah membawa seisi rumah sehingga ekonomi Ibu Eny dan Tiko menurun.

Hal tersebut lah yang membuat Ibu Eny berubah menjadi pendiam.

"Barangnya dulu mewah-mewah banget dibawa suaminya," ujar Mamas.

Barangnya tadinya penuh bagus-bagus banget," sambungnya.

Padahal sebelum mengalami depresi, ibu Eny dikenal sebagai orang yang baik, dan suka berbagi kepada para tetangganya.

"Baik orangnya, suka berbagi juga, orangnya ramah juga," bebernya.

"Humble, sama tetangga juga, kalau ada acara wah gitu," kata Mamas.

Tiko mengatakan bahwa ibunya bertingkah layaknya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

"Sejak papa pergi, ibu kurang sehat kejiwaannya. Jadi ibu suka marah-marah sendiri, ngomong sendiri. Kalau dibilang ODGJ lah. Cuma tetap saya urus. Ibu enggak pernah keluar, ngurung diri di rumah," ungkap Tiko.

Seingat Tiko, sang ayah berusia 80-an saat bercerai dengan ibunda ketika dirinya masih kecil.

Herman Moedji Susanto beserta Ibu Eny dan Tiko diketahui dahulunya bergelimang harta.

Namun sejak perceraian, Ibu Eny dan Tiko akhirnya hidup miskin namun di rumah mewah yang terbengkalai kawasan Jatinegara itu sejak lama.

(TribunSumsel)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved