Berita NTB

Pemprov NTB Gelontorkan Rp 1,2 Triliun untuk Program Pengentasan Kemiskinan Tahun 2023

Tim Koordinasi Penanggulangan Daerah (TKPKD) provinsi dan kabupaten/kota akan semakin dikuatkan supaya program penanggulangan kemiskinan tepat sasaran

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Seorang warga berdiri di depan rumah tidak layak huni di Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk pengentasan kemiskinan tahun 2023. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk pengentasan kemiskinan tahun 2023.

Anggaran penanggulangan kemiskinan ini mencapai 24 persen dari total APBD NTB 2023 yang sebesar Rp5,964 triliun.

"Dari provinsi ada bentuknya bantuan sosial, hibah dan pemberdayaan masyarakat," kata Kepala Bappeda NTB, Iswandi di Mataram, Senin (2/1/2023).

Iswandi menjelaskan anggaran yang digunakan untuk mengintervensi kemiskinan di NTB bersumber dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta masyarakat.

Anggaran penanggulangan kemiskinan yang berasal dari pemerintah pusat bentuknya seperti bansos program keluarga harapan (PKH), bantuan penerima bantuan iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan lainnya.

Baca juga: Pemprov NTB Target Menurunkan Angka Kemiskinan hingga Satu Digit Tahun 2023

Iswandi mengatakan efektivitas program-program penanggulangan kemiskinan masih menjadi persoalan.

Untuk itu, Tim Koordinasi Penanggulangan Daerah (TKPKD) provinsi dan kabupaten/kota akan semakin dikuatkan supaya program penanggulangan kemiskinan tepat sasaran.

Sinergitas itu, kata mantan Penjabat Sekda NTB ini, soal keterlibatan kabupaten/kota yang fokus di dalam menangani dan menyasar kelompok miskin atau berpotensi menjadi miskin.

Sinergitas semua pihak baik kementerian/lembga di NTB dan kabupaten/kota bahkan dana desa menyasar kelompok miskin.

"Tugas kita melakukan pemutakhiran dari penerima bantuan, karena ada yang sudah meninggal masih tercatat. Supaya data yang kita gunakan untuk penanggulangan kemiskinan itu bisa lebih cepat. Paling prioritas adalah desil 1 yang merupakan kelompok miskin ekstrem," ujarnya.

Program Pengentasan Kemiskinan

Asisten III Setda NTB Wirawan Ahmad mengatakan beberapa upaya yang dilakukan untuk penanggulangan kemiskinan terutama untuk mengejar target nol persen kemiskinan ekstrem 2024.

Antara lain, konvergensi program, yaitu kolaborasi antara kementerian/lembaga, provinsi, kabupaten/kota sampai desa.

Kemudian, peningkatan akurasi sasaran program penanggulangan kemiskinan sehingga betul-betul tepat sasaran.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved