Doa Islami
Doa dan Adab Bercermin dalam Islam, Jangan Terlalu Lama di Depan Cermin
Umat Islam sangat dianjurkan berdoa terlebih dahulu sebelum beraktivitas, termasuk membaca doa saat bercermin.
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Umat Islam dianjurkan berdoa terlebih dahulu sebelum beraktivitas, termasuk membaca doa saat bercermin.
Membaca doa saat bercermin sangat dianjurkan sebagai bentuk rasa syukur atas karunia yang diberikan Allah SWT pada diri kita.
Anjuran membaca doa saat bercermin ini sesuai hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad sesuai ajaran baginda Rasulullah SAW.
Doa bercermin perlu dibaca sesuai ungkapan atas rasa syukur kepada Allah SWT yang telah menyempurnakan ciptaannya.
Doa berharap Allah SWT juga berkenaan membaguskan akhlak setiap muslim.
Baca juga: Doa dan Hukum Memakai Baju Baru saat Lebaran, Tulisan Arab Lengkap dengan Lafaz dan Artinya
Berikut bacaan doa ketika bercermin dalam bahasa Arab, lengkap dengan lafas latin beserta artinya.
اَللّٰهُمَّ كَمَا حَسَّـنْتَ خَلْقِـيْ فَحَسِّـنْ خُلُقِـيْ
Lafaz: Allohumma kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqii
Artinya: "Ya Allah sebagaimana Engkau telah ciptakan aku dengan baik, maka perbaikilah akhlakku." (HR Ahmad)
Dalam hadis lain disebutkan Rasulullah SAW juga membaca doa berikut ketika bercermin.
اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى سَوَّى خَلْقِى فَعَدَّلَهُ وَكَرَّمَ صُوْرَةَ وَجْهِى فَحَسَّنَهَاوَجَعَلَنِى مِنَ الْمُسْلِمِيْ
Lafaz: Alhamdulillahilladzi sawwaa khalqii fa'addalahu wa karrama shurata wajhii fahassanaha waja'alanii minal muslimin.
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan dan memperbaiki penciptaanku, memuliakan bentuk wajahku, maka Dia membaguskan dan menjadikan aku termasuk orang-orang Islam." (HR Ibnu as-Sani).
Membaca doa bercermin adalah bagian dari adab yang sebaiknya di lakukan muslim.
Adab bercermin diterapkan supaya aktivitas ini menjadi sarana ibadah.
Adab bercermin dapat dilihat di buku "Cantik Itu Sederhana" karya Ninik Handriani.
Berikut adab dan etika bercermin dikutip dari buku "Cantik Itu Sederhana" karya Ninik Handriani.
1. Mengingat nikmat yang telah diberikan Allah SWT seraya berdoa.
Dalam Islam, setiap kita melakukan sesuatu harus diawali dengan doa. Begitu juga dengan becermin. Salah satu doa becermin yang dimaksud adalah doa yang bersumber dari hadits berikut.
“Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pula-lah akhlakku.” (HR. Ahmad).
2. Tidak terlalu membanggakan kecantikan diri sendiri.
Kondisi fisik yang sempurna dan seimbang yang telah Allah berikan hendaknya tidak menjadikan kita sombong dan membanggakan diri sendiri seolah-olah kita lah yang paling cantik atau ganteng.
Sifat sombong dalam Islam sangat dilarang dan merupakan sifat yang sangat dibenci Allah. Dalam QS. Luqman ayat 18 Allah berfirman.
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman : 18)
3. Tidak terlalu lama berada di depan cermin
Becermin sebaiknya dilakukan tidak terlalu lama karena dapat menimbulkan perasaan tertekan dan cemas yang berlebihan karena memikirkan segala kekurangan yang ada.
Selain itu, becermin yang dilakukan terlalu lama dapat membuat kita menjadi lupa untuk bersyukur atas apa yang Allah berikan.
4. Tidak berlebih-lebihan dalam bercermin.
Becermin hendaknya dilakukan secara wajar dan tidak berlebihan.
Dalam arti, becermin hampir setiap detik karena khawatir riasan menjadi berantakan dan lain-lain.
Hal ini harus dihindari agar orang lain yang ada di sekitar juga tidak merasa risih atau terganggu dengan kegiatan becermin atau berhias yang dilakukan.
5. Tidak berkecil hati atas kekurangan fisik sendiri
Manusia adalah tempatnya segala kekurangan termasuk dari segi fisik.
Karena itu ketika kita dihadapkan pada kekurangan yang dimiliki hendaknya hal tersebut tidak menjadikan kita berkecil hati.
Tetap bersukur dan bersabar merupakan jalan terbaik yang dapat dilakukan.
6. Bersyukur dengan segala kelebihan diri.
Adab becermin selanjutnya ialah mensyukuri apa yang kita miliki. Dengan becermin, kita dapat melihat apa yang tampak di cermin.
Melalui bayangan dalam cermin kita dapat melihat bahwa Allah telah menciptakan kita dalam kondisi yang terbaik.
Allah SWT berfirman dalam surat At Tiin ayat 4, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tiin : 4).
Yang dimaksud dengan “manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” menurut Tafsir Al Qur’an Hidayatul Insan adalah kondisi fisik manusia yang sempurna dan seimbang dan sesuai dengan letak anggota badan.
Dengan kondisi manusia yang sebaik-baiknya hendaknya menggugah rasa syukur kita kepada Allah atas apa yang diberikan.
7. Bersabar dengan segala kekurangan diri.
Adakalanya, karena sesuatu hal kondisi fisik yang kita miliki menjadi tidak lagi sempurna seperti dulu. Hal ini dapat terjadi karena kecelakaan atau memang sejak lahir telah diciptakan demikian.
Ketika dihadapkan pada kekurangan atau ketidaksempurnaan fisik seperti ini, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah bersikap sabar.
Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sungguh menakjubkan keadaan orang mukmin, karena semua urusannya adalah baik. Jika ia mendapatkan kesenangan lalu ia bersyukur, maka yang demikian itu lebih baik baginya. Dan ketika ia tertimpa kesusahan lalu ia bersabar, maka yang demikian itu lebih baik baginya.” (HR. Muslim).
Dengan membaca doa dan adab yang baik saat bercermin kita bisa menjadi hamba yang selalu bersyukur atas ciptaan Allah SWT dan selalu membaguskan akhlak.
(*)
Artikel ini di tulis oleh Nabila Juliana Dewi, siswa jurusan Multimedia, SMK Assima’ Darul Falah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.