Piala Dunia 2022

Kroasia vs Maroko: Semangat Tetap Membara Demi Meraih Medali Perunggu

Maroko telah menulis sejarah di Piala Dunia. Mereka telah menjadi tim Afrika pertama yang mencapai empat besar Piala Dunia.

Editor: Dion DB Putra
AFP/MANAN VATSYAYANA
Penyerang timnas Maroko, Youssef En-Nesyri selebrasi bersama rekan-rekan setim seusai mencetak gol dalam laga sepak bola perempat final Piala Dunia Qatar 2022 antara Maroko melawan Portugal di Stadion Al-Thumama, di Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022) waktu setempat. Maroko menghadapi Krosia dalam duel perebutan tempat ketiga Piala Dunia, Sabtu (17/12/2022) malam. 

Bagi Kroasia, ini merupakan kesempatan yang terlewatkan untuk memahkotai generasi emas mereka.

Pelatih Zlatko Dalic mengonfirmasi sebagian besar dari mereka tidak akan bermain di Piala Dunia berikutnya.

“Saya mengatakan kepada para pemain bahwa mereka harus tetap menegakkan kepala, bangga memberikan yang terbaik dan siap, kami harus bersiap untuk bertarung memperebutkan tempat ketiga,” kata Dalic.

“Tidak ada kesalahan pada orang-orang kami, saya mengucapkan selamat kepada mereka atas semua yang telah mereka lakukan di Piala Dunia ini. Sekarang kami harus bangkit, membersihkan diri, dan mencoba memenangkan medali perunggu," katanya.

Setelah impian meraih gelar juara di Piala Dunia mereka hancur, Kroasia dan Maroko akan bersiap untuk mencari hadiah hiburan di Qatar 2022.

Penyerang Hoffenheim Andrej Kramaric mengharapkan timnya untuk mengeluarkan semua yang mereka miliki melawan Atlas Lions.

Kroasia sudah pernah meraih podium ketiga pada tahun 1998 dan medali runner-up dari Rusia empat tahun lalu.

Sedangkan Maroko dengan memasuki semi final, telah meraih kesuksesan terbesar tidak hanya dalam sejarah negara mereka, tetapi juga dalam sejarah sepak bola Afrika dan Arab.

Kedua tim akan berusaha untuk mengakhiri kampanye mereka di Qatar semangat juang yang besar.

Andrej Kramaric, gelandang Kroasia mengatakan pertempuran tidak akan menjadi pertemuan persahabatan.

“Mereka akan melemparkan diri mereka sendiri dengan cepat. Karena mereka bisa menjadi pahlawan, mereka bisa diabadikan di negaranya. Pada akhirnya, pertandingan ini tetap bernilai hidup. Itu tidak akan jadi laga persahabatan,” kata Kramaric dikutip dari AFP.

“Mereka memiliki pemain berbakat yang akan memberikan hidup mereka untuk menang. Ini akan menjadi pertandingan yang sangat mirip dengan yang pertama".

"Baik dalam perjuangan maupun kesabaran. Tidak akan ada margin untuk kesalahan. Mereka menunjukkan melawan Prancis bahwa mereka dapat menangani tim terbesar. Ini akan menjadi masalah waktu, kualitas individu yang menentukan,” kata pemain berusia
31 tahun itu.

Kedua tim saling berhadapan di awal babak grup yang berakhir dengan kebuntuan tanpa gol.

“Kami harus sadar bahwa ini adalah pertandingan bersejarah. Kesempatan ini harus kita manfaatkan. Ini akan menjadi pertandingan hidup mereka, mereka akan melemparkan diri satu sama lain tidak seperti sebelumnya".

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved