Elite DPP PSI Ramai-ramai Mundur, Dian Sandi Utama Pastikan PSI NTB Tetap Solid

Sejumlah kader elite Partai Solidaritas Indonesia atau PSI ramai-ramai memilih mundur karena perbedaan pandangan politik dengan partai tersebut.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
DOK ISTIMEWA
Ketua DPW PSI NTB Dian Sandi Utama. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Badai sedang menerpa Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.

Sejumlah pentolan PSI memutuskan mengundurkan diri dari partai yang dinakhodai Giring Ganesha itu.

Beberapa kader memilih keluar, salah satu alasannya mengaku sudah tak sejalan dengan langkah politik PSI.

Ketua DPW PSI NTB Dian Sandi Utama memberikan komentar perihal banyaknya kader PSI yang memilih mundur.

Dian Sandi Utama tak ingin berspekulasi terlalu jauh perihal alasan para kader mundur.

"Kalau mengenai ada kader yang keluar atau bahkan ceritanya pindah partai, itu saya no comment. Semua jawaban itu ada di DPP, kami di daerah fokus sama tugas masing-masing," katanya, saat dikonfirmasi Sabtu (17/12/2022).

Baca juga: PSI Sebut Nomor Urut Parpol di Pemilu Tidak Mempengaruhi Kalah Menang Kontestan

Dian Sandi Utama menyerahkan sepenuhnya kepada DPP PSI sebagai satu-satunya corong informasi terkait dinamika internal yang terjadi.

Lebih jauh, Dian Sandi Utama yang akrab disapa DSU mengaku, fenomena kader keluar-masuk partai merupakan hal yang lazim terjadi. Tidak hanya di PSI.

"Yang saya bisa jawab hanya satu hal, bahwa dinamika seperti itu bisa terjadi di partai manapun. Ada kader yang keluar, ada juga kader baru yang masuk, itu bukan hal baru. Sekali lagi hampir semua partai mengalami," cakapnya.

Ia menegaskan, kendati banyak tokoh elite PSI yang memilih hengkang, pihaknya menegaskan konsolidasi pemenangan DPW PSI NTB tidak terganggu sedikit pun.

Bahkan, dirinya mengaku, pasca resmi ditetapkan sebagai peserta pemilu dan mendapatkan nomor urut 15, DPW PSI NTB kian solid menyongsong Pemilu 2024.

"Kami di daerah baik-baik saja. Tugas saya adalah mengurus wilayah NTB, bagaimana DPD 10 Kabupaten/Kota bisa menghasilkan kursi pada tahun 2024 nanti," tandasnya.

"Saya masih di Jakarta, kebetulan kemarin ikut DPP mendengar pengumuman dan pengambilan nomor urut Partai di KPU Pusat kemarin itu, PSI dapat nomor urut 15," sambungnya.

DPP Sebut Akan Ada yang Keluar Lagi

Dikutip dari Tribunnees, Wakil Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan, dalam waktu dekat akan ada lagi kader yang keluar partai.

Ia meminta publik tak perlu terlalu kaget.

"Kami sudah mengindentifikasi dalam beberapa waktu ke depan, mungkin dalam waktu singkat kita akan melihat lagi ada orang-orang yang tidak tahan."

"Ternyata pengin turun di tengah jalan, dan itu nggak apa-apa biasa. Dan buat kami ini justru menjadi pemurnian, kepada perjuangan PSI," kata Grace.

Grace mengatakan, PSI tak bisa menahan kader jika alasan keluar partai menyangkut masalah prinsip.

Menurutnya, fenomena kader yang keluar bukan pertama kali terjadi di PSI.

"Kami tidak masalah, karena yang membuat mereka ingin keluar adalah hal sangat prinsipil itu. Begitu. Jadi teman-teman jangan kaget bahwa ini justru adalah pemurnian buat PSI, ini bukan pertama kali," kata Grace.

Ia menyinggung terkait pelaksanaan Pilkada DKI 2017.

Menurut Grace beberapa kader memutuskan hengkang lantaran berbeda prinsip, PSI lanjut dia, menolak politik identitas.

"Dulu banget, saat verifikasi awal 2017, itu juga ada sejumlah pengurus yang keluar karena waktu itu bertepatan dengan Pilkada DKI. Politik identitas menjadi sangat kental, sehingga dikalangan pengurus pun terjadi perpecahan apakah PSI akan mendukung. Waktu itu kita mendukung pak Ahok, ada yang keberatan," tutur Grace.

Sebelumnya, politikus muda Rian Ernest mengundurkan diri dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Selain Rian, ada nama Tsamara Amany, Surya Tjandra, hingga Michael Sianipar.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved