Berita Komunitas
Kolaborasi Warga Mataram Bahas Peluang dan Tantangan Profesi Barista
Kolaborasi Warga Mataram (KWM) gelar diskusi bertajuk Tangan Tuang Barista, Peluang dan Tantangan Menjadi Barista.
TRIBUNLOMBOK.COM - Kolaborasi Warga Mataram (KWM) gelar diskusi bertajuk Tangan Tuang Barista, Peluang dan Tantangan Menjadi Barista.
Diskusi yang digagas Paerstud dan Hibi Kohi ini digelar pada Sabtu (26/11/2022) malam di Hibi Kohi dengan dua narasumber utama dan satu penampil.
Narasumber pertama diskusi Tangan Tuang Barista, menghadirkan Surya Wirawam, seorang coffee enthusiast sekaligus owner Grande Indonesia.
Narasumber kedua yakni Wily Wilyan, owner Rana Micro Roastery yang bergiat secara profesionel sebagai barista di Kota Mataram.
Baca juga: Kolaborasi Warga Mataram Gelar Diskusi Tentang Narasi dan Pemasaran Digital
Sementara itu penampil, adalah Rizky Gita, musisi asal Kota Mataram yang baru-baru ini merilis single berjudul pretenders.
Isi Diskusi
Owner Rana Micro Roastery, Wily Wilyan mengatakan, profesi barista di Kota Mataram sangat memiliki peluang, baik dari sisi ekonomi atau pun jenjang karir.
Menurutnya, kesejahteraan tidak hanya bersumber dari sisi ekonomi belaka, melainkan ilmu tentang kopi yang akan makin meningkat sejak seorang barista mulai bergiat.
"Di Kota Mataram, hampir sebagian besar barista tidak pelit ilmu. Oleh karena itu, bagi seseorang yang ingin belajar kopi sejak awal, maka jangan sungkan untuk belajar di coffee shop mana pun di Kota Mataram," ujar Wily.
Baca juga: Perayaan Buku Akarpohon Mataram, Topeng Labuapi karya Lamuh Syamsuar
Wily meyakini bahwa umur industri kopi di Kota Mataram akan berlangsung cukup lama.
Apabila berkaca pada perkembangan coffee shop di kota-kota besar, hampir seluruh kota pernah berada di posisi seperti yang tengah dialami oleh ekosistem coffee shop di Kota Mataram.
Maka, industri coffee shop dan barista di Kota Mataram perlu terus konsisten merawat industri kopi itu sendiri.
"Yang akan membuat industri kopi berkembang di Kota Mataram adalah banyak masyarakat yang menjadikan kopi sebagai kebutuhan sehari-hari."
"Apabila produk telah menjadi kebutuhan sehari-hari, saya meyakini bahwa indsutri dari produk tersebut akan terus berkembang."