Berita Bima

14 Kasus Baru HIV/AIDS Tahun 2022, Ada yang Terinfeksi Setelah Jadi Korban Rudapaksa

Pada tahun 2022 ini, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Bima bertambah 14 orang.

Penulis: Atina | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
townsquare.media
14 Kasus Baru HIV/AIDS Tahun 2022, Ada yang Terinfeksi Setelah Jadi Korban Rudapaksa - Pita merah dikenakan untuk memperingati Hari AIDS Sedunia setiap 1 Desember. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Pada tahun 2022 ini, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Bima bertambah 14 orang.

Bahkan ada 2 penderita, yang kini telah dinyatakan positif HIV, setelah menjadi korban rudapaksa.

Perwakilan Tim Voluntery Conceling dan Testing (VCT) HIV/AIDS RSUD Bima, dr Muhammad Akbar kepada TribunLombok.com mengungkap, tahun 2022 ini saja tercatat 24 kasus baru HIV dan AIDS di Kabupaten Bima.

Terdiri dari penderita HIV 7 orang dan penderita AIDS sebanyak 14 orang.

Baca juga: Gejala HIV AIDS yang Perlu Diwaspadai, Deman hingga Penurunan Berat Badan

"Semuanya dalam pendampingan dan pengawasan kami," kata Akbar.

Dari pendampingan yang dilakukan selama ini, rata-rata penularan HIV/AIDS terjadi melalui hubungan seksual.

Biasanya satu pihak pasangan tertular HIV/AIDS, kemudian berhubungan seksual dengan pasangan dan akhirnya menularkan lagi, hingga ke anak.

"Jadi misalnya, suami atau istri terjangkit. Kemudian menularkan lagi saat berhubungan, terus berlanjut hingga ke anak yang dilahirkan," ungkap Akbar.

Baca juga: Bocah 4 Tahun di Kota Bima Positif HIV, Tertular dari Orang Tua

Penderita HIV/AIDS di Bima, jumlah laki-laki dan perempuan hampir sama.

Namun di antaranya ada beberapa ODHIV (penderita HIV), yang memiliki orientasi seksual seperti Lesbian, Gay, Biseksual dan Transpuan (LGBT).

Bahkan ungkap Akbar, pihaknya menemukan 2 kasus yang luar biasa, di mana penderita HIV/AIDS tersebut tertular setelah menjadi korban rudapaksa oleh pelaku berorientasi seks LGBT.

"Korban dua orang. Satu orang masih duduk di bangku SMA dan satu orang lagi sudah paruh baya.
Keduanya laki-laki," kata Akbar.

Selama melakukan pendampingan, tim VCT menemui banyak kendala, satu di antaranya ketidakjujuran pengidap HIV/AIDS.

Bahkan ada seorang pasien, yang menikah hingga 4 kali dan melahirkan anak meski tahu dirinya telah terinfeksi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved