Berita Bima
Bocah 4 Tahun di Kota Bima Positif HIV, Tertular dari Orang Tua
Ayah dari anak 4 tahun yang teridentifikasi positif HIV tersebut merupakan pegawai pada sebuah instansi pemerintahan
Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Tren naiknya kasus HIV/AIDS di Kota Bima dipicu penularan dalam keluarga.
Dinas Kesehatan Kota Bima, mendeteksi seorang anak usia 4 tahun terkonfirmasi positif HIV.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Ahmad mengungkap, anak tersebut diduga tertular dari Air Susu Ibu (ASI).
"Berdasarkan hasil penelusuran kami, suami dari ibu anak tersebut juga positif HIV," ungkap Ahmad.
Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Kota Bima Terus Meningkat, Januari-Juni 2022 Bertambah 20 Kasus
Ayah dari anak 4 tahun tersebut, merupakan pegawai pada sebuah instansi pemerintahan.
Ahmad mengatakan, tiga orang dalam satu keluarga ini baru dinyatakan positif HIV.
Belum pada tingkat AIDS, yang ditandai dengan gejala klinis berbahaya.
"Makanya mereka tetap terlihat sehat dan bisa menjalani rutinitas seperti biasa," ujar Ahmad.
Ahmad juga memastikan, kondisi tiga anggota keluarga tersebut tidak membahayakan orang lain.
Dalam keseharian pun, anak yang positif HIV terlihat aktif dan sehat selayaknya anak lain.
"Karena tidak mudah tertularnya HIV itu. Harus melalui darah yang didonor, hubungan badan dan air susu tadi. Kalau sekedar duduk atau bermain bersama, itu tidak bisa tertular," tegasnya.
Saat ini, pihaknya intens mendampingi ayah, ibu dan anaknya tersebut dengan memberikan obat-obatan yang rutin diminum sepanjang hidupnya.
Karena lanjut Ahmad, hanya itu sementara ini yang bisa dilakukan agar mereka yang terpapar HIV bisa tetap sehat.
"Kadang ngeyel, tapi kami terus dampingi. Bagaimana pun ini demi kebaikan mereka sendiri," tandasnya.
Baca juga: 23 PMI asal Lombok Korban Selamat Kapal Tenggelam di Batam Tak Punya Uang untuk Pulang
Sebelumnya, Dikes Kota Bima merilis jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Bima jauh meningkat tahun 2022, yakni mencapai 20 kasus baru.
Jumlah tersebut terdeteksi sejak Januari, hingga Juni 2022 ini.
Dikes mengakui, kasus HIV/AIDS ini terbanyak pada tahun ini karena jika dibandingkan tahun sebelumnya hanya ada belasan kasus saja.
(*)