Piala Dunia 2022
Kisah Jamiludin Jabrik, Warga Lombok Timur yang Ikut Piala Dunia Membela Indonesia
Pemuda yang akrab disapa Jamiludin Jabrik ini merupakan satu-satunya wakil Nusa Tenggara Barat di Homeless World Cup 2015.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Warga Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Jamludin Jabrik (32) pernah merasakan euforia Piala Dunia secara langsung. Dia bahkan membela nama Indonesia di pentas dunia.
Pria kelahiran 14 April 1990 ini memang bukan ikut ajang Piala Dunia alias FIFA World Cup yang saat ini berlangsung di Qatar.
Baca juga: Senegal Vs Belanda: Link Live Streaming hingga Prediksi Skor, Sadio Mane dan Memphis Depay Absen
Jamiludin membela Indonesia di ajang Homeless World Cup di Amsterdam, Belanda pada tahaun 2015.
Pemuda yang akrab disapa Jamiludin Jabrik ini merupakan satu-satunya wakil Nusa Tenggara Barat di Homeless World Cup 2015.
Kepada TribunLombok.com, Minggu (20/11/2022), Jamiludin mengisahkan perjalanannya membela kehormatan bangsa Indonesia di Piala Dunia.
"Waktu itu ikut seleksi di tahun 2014. Seleksi deselenggarakan di gelanggang pemuda, saya dulu berlima orang yang lolos pada seleksi pertama a di NTB, namun gagal tembus," ujarnya.
Jamiludin menceritakan, satu hal yang membuat dia gagal lolos pada tahun 2014 karena masalah biaya.
Pada tahun 2015 Jamiludin ikut seleksi lagi dan lolos untu mewakili NTB mengikuti Homeless World Cup di Amsterdam, Belanda.
Membela tanah air, dan menjadi wakil satu-satunya dari NTB menjadi momen yang tidak akan pernah ia lupakan.
"Pada tahun tersebut perasaan saya sangat senang dan bangga sekali. Apalagi pada saat mendengar lantunan lagu kebangsaan Indonesia bisa berkumandang di negara yang pernah menjajah Indonesia," tuturnya.
Menurut Jamiludin, rasa haru di dadanya seketika timbul saat bait pertama lagu Indonesia Raya dikumandangkan.

"Sesering apapun kita mendengar lagu Indonesia Raya di Tarkam, Liga 3, kalau di Indonesia masih kurang, kalau mendengar lagu Indonesia di negara orang. Beda sekali rasanya. Preman sekeras apapun kalau mendengar lagu kebangsaan berkumandang di sana pasti akan menangis," ujarnya.
Jamiludin kini masih berstatus pemain Pers Lotim yang berkopetensi di Liga 3.
Ia bermain di Pers Lotim sejak tahun 2017. Ia juga kerap bermain sebagai pemain bayaran di liga-liga tarkam di NTB.