Berita Mataram
Janji Kompensasi Ternak Mati Akibat PMK di Kota Mataram Tak Kunjung Terealisasi
Dinas Pertanian Kota Mataram mengaku sudah mengajukan kompensasi hewan ternak mati akibat PMK ke pemerintah pusat
Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Rencana pemberian kompensasi terhadap peternak yang mengalami kerugian akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tak kunjung terealisasi hingga saat ini.
Sejumlah peternak di Kota Mataram mengalami kerugian karena ternak sapinya mati terjangkit PMK.
Jumlah kompensasi PMK yang diajukan ke pemerintah pusat sejumlah Rp 10 juta.
Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, Dedy Supriady, mengatakan pengajuan kompensasi ini masih dalam proses.
Baca juga: Kota Mataram Sudah Bebas Kasus PMK, Pasar Hewan Kembali Normal
Ia menyebut, pihaknya sudah lama mengajukan kompensasi tersebut, tetapi belum ada realisasi.
"Tapi kita optimis bisa dapat kompensasi itu, masing-masing ternak Rp10 juta," tambahnya, Kamis (17/11/2022).
Saat ini pasar hewan di Kota Mataram sudah kembali beroperasi dan kasus PMK juga sudah nol kasus.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kota Mataram Dijan Ryatmoko menjelaskan rinciannya.
Yakni dari 692 kasus PMK, ternak yang sembuh sudah mencapai 615 ekor, dipotong bersyarat 70 ekor, dan mati 7 ekor.
Hingga beberapa bulan dibukanya pasar hewan, tidak lagi ditemukan hewan-hewan ternak yang sakit atau menunjukkan gejala PMK.
"Sejak 4 Oktober 2022, sudah tidak ada lagi sapi sakit yang dibawa ke pasar," tutur Dijan.
Saat ini sapi yang masuk ke pasar hewan juga diperketat pemeriksaannya.
Petugas akan mengecek kesehatan hewan di pintu masuk pasar hewan, apabila ada yang menunjukkan gejala tidak diizinkan masuk pasar.
Di sisi lain, seorang pedagang ternak di pasar hewan Selagalas bernama Suhaimi menjelaskan saat ini harga sapi mengalami kenaikan.
Kenaikan harga ini disebabkan beberapa faktor seperti kurangnya ketersediaan dan meningkatnya harga perawatan ditambah jasa angkut yang mahal karena harga BBM naik.
(*)