Pilpres 2024

Survei: Ganjar Layak Menggandeng Yenny Wahid, Prabowo-Erick Thohir, Anies dengan AHY

Lembaga survei Y-Publica melakukan pemetaan siapa saja tokoh-tokoh yang layak mendampingi Ganjar, Prabowo, dan Anies sebagai Cawapres.

Editor: Dion DB Putra
Tangkapan layar Twitter @grace_nat
Kolase Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid sebagai pasangan Capres dan Cawapres 2024 yang diusung PSI. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan muncul sebagai tiga besar dalam bursa calon presiden Indonesia 2022.

Hampir dapat dipastikan, partai-partai politik bakal mempertimbangkan untuk mengusung ketiganya dalam pertarungan memperebutkan pucuk kekuasaan.

Baca juga: KoaIisi Indonesia Bersatu Tidak Terburu-buru Deklarasikan Capres Meskipun Penuhi Syarat 20 persen

Belum menonjolnya kekuatan masing-masing membuat faktor pasangan calon wakil presiden (Cawapres) menjadi patut diperhitungkan.

Lembaga survei Y-Publica melakukan pemetaan siapa saja tokoh-tokoh yang layak mendampingi Ganjar, Prabowo, dan Anies sebagai Cawapres.

Hasilnya, Ganjar paling banyak didukung untuk berpasangan dengan Yenny Wahid, yakni sebanyak 40,4 persen.

Prabowo dinilai paling layak berpasangan dengan Erick Thohir (34,7 persen), sedangkan Anies dengan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (34,4 persen).

“Ganjar-Yenny, Prabowo-Erick, dan Anies-AHY paling banyak dipilih publik sebagai pasangan capres-cawapres,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Menurut Rudi, munculnya nama Yenny sebagai cawapres Ganjar cukup mengejutkan, mengingat belum banyak dukungan yang muncul terhadap Yenny.

“Sejauh ini baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang secara terbuka mendukung Yenny berpasangan dengan Ganjar,” ujar Rudi.

Figur Yenny Wahid yang merupakan puteri mendiang Presiden Abdurrahman Wahid menjadi salah satu faktor tingginya dukungan.

Yenny dikenal publik sebagai penerus ide-ide toleransi beragama yang terutama masif di kalangan intelektual Nahdlatul Ulama (NU).

Selain Yenny, sejumlah nama lain yang dianggap layak mendampingi Ganjar adalah Erick (21,7 persen), Airlangga Hartarto (11,2 persen), dan Ridwan Kamil (8,3 persen). Ada pula tokoh NU lainnya yang juga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (3,6 persen).

Berikutnya ada Puan Maharani (2,9 persen), Sandiaga Uno (2,5 persen), dan AHY (1,8 persen).

Selain itu ada pula Anies Baswedan (1,4 persen), Andika Perkasa (1,1 persen), sedangkan nama-nama lain relatif kecil dukungannya, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 4,0 persen.

Sementara itu Erick yang diketahui sebagai figur pengusaha profesional pendukung kuat Jokowi dianggap cocok mendampingi Prabowo.

“Pasangan Prabowo-Erick bisa menjadi pelanjut gagasan Jokowi untuk membangun Indonesia menjadi negara yang maju dan kuat,” kata Rudi.

Selain Erick, ada pula nama-nama lain yang berpeluang menjadi pasangan Prabowo, di antaranya Puan (18,6 persen) dan Anies (15,7 persen).

"Muhaimin yang digadang-gadang berpasangan dengan Prabowo hanya mendapat dukungan 10,3 persen dari pemilih Prabowo,” ungkap Rudi.

Lalu ada RK (5,0 persen), Airlangga (3,3 persen), Khofifah (2,9 persen), AHY (2,1 persen), dan Andika (1,7 persen). Berikutnya ada Sandi (1,2 persen), Ganjar (0,8 persen), dan Yenny (0,8 persen). Masih ada beberapa nama lain dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 2,1 persen.

Kuatnya nama AHY sebagai sosok Cawapres yang tepat buat Anies paling santer digaungkan. “Koalisi yang dibentuk Nasdem masih terbentur pada pemilihan cawapres, di mana PKS dan Demokrat saling berebut untuk mengusulkan tokoh masing-masing,” kata Rudi.

Selain AHY, nama yang patut dipertimbangkan sebagai pasangan Anies adalah Andika Perkasa (26,7 persen). Lalu ada Puan (10,8 persen), Sandi (5,1 persen), dan Khofifah (3,1 persen). Berikutnya Erick Thohir (2,6 persen), Ridwan Kamil (2,1 persen), Airlangga (2,1 persen), dan Ganjar (2,1 persen).

“Ahmad Heryawan yang diusulkan PKS sebagai cawapres Anies hanya didukung 1,5 persen pemilih Anies,” ujar Rudi.

Selain itu ada Yenny (1,0 persen), serta nama-nama lain yang kecil dukungannya, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 6,6 persen.

Survei ini dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2022 kepada 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen. (tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved