Kepausan

Paus Fransiskus Memuji Kebijakan Bahrain yang Relatif Terbuka Terhadap Non Muslim

Dilansir dari Reuters, sedikitnya 30.000 orang yang memenuhi Stadion Nasional Bahrain, tempat misa yang dipimpin Paus Fransiskus berlangsung.

Editor: Dion DB Putra
TANGKAPAN LAYAR CCR TV
Paus Fransiskus memimpin misa yang dihadiri puluhan ribu umat Katolik di Bahrain pada Sabtu (5/11/2022). 

TRIBUNLOMBOK.COM - Pemimpin Umat Katolik sedunia Paus Fransiskus
memuji kebijakan pemerintah Bahrain yang relatif terbuka terhadap non Muslim.

"Tanah ini adalah gambaran hidup dari koeksistensi dalam keragaman, dan memang gambaran dunia kita, yang semakin ditandai dengan migrasi terus-menerus dari masyarakat dan oleh pluralisme ide, adat istiadat dan tradisi," kata Paus Fransiskus saat memimpin misa di Bahrain pada Sabtu (5/11/2022).

Baca juga: Paus Fransiskus Sangat Sedih dan Berdoa untuk Mendiang Ratu Elizabeth II dan Raja Charles

Kepada umat Katolik yang menjadi kelompok minoritas di negara tersebut, Paus Fransiskus meminta mereka menunjukkan kebaikan kepada tuan rumah, bahkan jika merasa diperlakukan dengan buruk.

Dilansir dari Reuters, sedikitnya 30.000 orang yang memenuhi Stadion Nasional Bahrain, tempat misa yang dipimpin Paus Fransiskus berlangsung.

Pemimpin Umat Katolik sedunia Paus Fransiskus memimpin misa yang dihadiri puluhan  ribu  umat Katolik di Bahrain pada Sabtu (5/11/2022).
Pemimpin Umat Katolik sedunia Paus Fransiskus memimpin misa yang dihadiri puluhan ribu umat Katolik di Bahrain pada Sabtu (5/11/2022). (TANGKAPAN LAYAR CCR TV)

Ini merupakan pertemuan terbesar kedua untuk misa kepausan di Semenanjung Arab.

"Ini keajaiban," kata Mary Grace Fortes, 36 tahun, warga negara Filipina yang bekerja di resepsi sebuah hotel di Bahrain.

"Misa ini sangat penting bagi kami," tambahnya. Seperti banyak wanita Filipina yang bekerja di luar negara mereka, Fortes menikah dan mengirim uang kembali ke rumah untuk membantu menghidupi keluarganya, termasuk suami dan putranya yang berusia 16 tahun.

Ratusan pekerja asing Katolik diangkut dengan bus di sepanjang 25 km King Fahd Causeway yang menghubungkan Bahrain dengan Arab Saudi. Di sana tidak ada gereja dan umat Katolik tidak dapat beribadah secara terbuka.

"Orang-orang Bahrain mengatur segalanya dengan sempurna untuk kami," kata Jos Chazoor (53) yang berasal dari Kerala di India.

Jos bekerja sebagai manajer untuk sebuah perusahaan peralatan medis di Arab Saudi.

Ibu Chazoor yang berusia 75 tahun terlalu diliputi emosi untuk menanggapi pertanyaan wartawan tepat sebelum Paus Fransiskus tiba di stadion yang penuh sesak dengan sambutan antusias umat yang mengibarkan bendera kuning-putih Vatikan.

Pemimpin Umat Katolik sedunia Paus Fransiskus memimpin misa yang dihadiri puluhan  ribu  umat Katolik di Bahrain pada Sabtu (5/11/2022).
Pemimpin Umat Katolik sedunia Paus Fransiskus memimpin misa yang dihadiri puluhan ribu umat Katolik di Bahrain pada Sabtu (5/11/2022). (TANGKAPAN LAYAR CCR TV)

"Dia terlalu bersemangat untuk berbicara," kata Chazoor, yang berkendara bersama ibunya melewati jalan lintas dari Arab Saudi secara teratur untuk menghadiri misa di salah satu dari dua gereja Bahrain, yang menyediakan pelayanan pastoral bagi sekitar 160.000 umat Katolik di Bahrain.

Pekerja asing yang banyak dari Asia menjadi tulang punggung ekonomi Bahrain, bekerja di sektor-sektor seperti konstruksi, perhotelan, transportasi dan sektor minyak dan gas.

Organisasi Perburuhan Internasional mengatakan para pekerja migran Teluk telah lama menghadapi masalah termasuk eksploitasi oleh agen perekrutan dan majikan, kondisi kerja yang buruk, akses terbatas ke keadilan dan kebebasan berserikat yang terbatas atau tidak sama sekali.

Paus Fransiskus mendesak para pendengarnya untuk bersikap baik bahkan kepada penduduk asli di wilayah Teluk meski jika tidak diperlukan dengan baik.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved