Deteksi Dini Adalah Kata Kunci Menghindari Dampak Terburuk dari Kanker Payudara

Indah Kirana menambahkan, edukasi mengenai kanker payudara penting untuk dilakukan secara luas di tengah masyarakat.

Editor: Dion DB Putra
FOTO ISTIMEWA/KIRIMAN MITRA
Narasumber dalam acara “Breast Cancer Charity Day: One Day With Breast Cancer Survivor, Let’s Make Them Happy” di Roemah Djan, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2022). 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA- Kanker payudara merupakan salah satu penyakit dengan tingkat keganasan tinggi yang paling sering menyerang perempuan dan menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi kaum hawa.

Dalam lima tahun terakhir, di Indonesia terdapat lebih dari 200 ribu kasus kanker payudara. Sementara di tahun 2020 dari 70 ribu kasus kanker payudara sekitar 22 ribu kasus berakhir dengan kematian.

Baca juga: Pasien Terapi Kanker RSUD Provinsi NTB Dikunjungi Breast Cancer Survivor Lombok

Demikian antara lain disampaikan Ketua Umum Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Indah Kirana Atal Depari.

Dia mengatakan hal itu saat memberikan sambutan dalam kegiatan “Breast Cancer Charity Day: One Day With Breast Cancer Survivor, Let’s Make Them Happy,” yang diselenggarakan news portal wanita dan keluarga Farah.id di Roemah Djan, Jalan Talang No. 3, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2022).

Melihat kenyataan di atas, Indah Kirana menambahkan, edukasi mengenai kanker payudara penting untuk dilakukan secara luas di tengah masyarakat.

Dia juga mengimbau agar anggota masyarakat mencari informasi mengenai kanker payudara dan jenis kanker lain dari sumber informasi yang dapat dipercaya.

“Breast Cancer Charity Day” ini digelar Farah.id untuk menyambut “Breast Cancer Awareness Month” yang jatuh di bulan Oktober setiap tahun.

Selain menghadirkan talk show dengan tema “Kanker Payudara Makin Meningkat, Gen atau Pola Makan?”, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemeriksaan USG payudara yang diikuti lebih dari 50 peserta dari kalangan wartawan perempuan, keluarga wartawan dan anggota masyarakat.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh tim Love Pink ini dilakukan secara gratis.

Sebelumnya, Co-Founder dan Penanggung Jawab Farah.id, Teguh Santosa, mengatakan, deteksi dini merupakan kata kunci yang harus diperhatikan dan dilakukan untuk menghindari dampak terburuk dari kanker payudara.

Teguh berharap, “Breast Cancer Charity Day” dapat menumbuhkan kesadaran bagi individu dan keluarga untuk melakukan deteksi dini. Juga kesadaran bagi pemerintah untuk memberikan perhatian ekstra pada jenis penyakit ini dan pasien yang mengidapnya.

“Kanker bukan penyakit yang bisa diajak adu lari. Deteksi dini merupakan hal yang sangat penting agar banyak jiwa bisa terselamatkan,” kata Teguh Santosa yang juga merupakan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

Belum didukung penuh pemerintah

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Cancer Information Support Centre (CISC), Aryanthi Baramuli Putri, mengatakan pengobatan kanker belum secara penuh didukung pemerintah, termasuk obat-obatan untuk stadium dini.

Aryanthi yang pernah menjadi anggota DPD RI dari Sulawesi Utara juga berharap pers nasional ikut membantu agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar mengenai kanker payudara.

Narasumber dalam acara  “Breast Cancer Charity Day: One Day With Breast Cancer Survivor, Let’s Make Them Happy”  di Roemah Djan, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2022).
Narasumber dalam acara “Breast Cancer Charity Day: One Day With Breast Cancer Survivor, Let’s Make Them Happy” di Roemah Djan, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2022). (FOTO ISTIMEWA/KIRIMAN MITRA)
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved