Berita Nasional
KPK Ungkit Kasus-kasus Lama, Aktivis Singgung Intrik Elit Jelang Pemilu 2024
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini dinilai agresif menyoroti kasus-kasus lama politisi nasional hingga daerah.
TRIBUNLOMBOK.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini dinilai agresif menyoroti kasus-kasus lama politisi nasional hingga daerah.
Langkah ini disinyalir berkaitan dengan manuver politik elit KPK menjelang Pemilu 2024.
Aktivis Jumhur Hidayat mengatakan, mengingatkan agar KPK tidak ikut-ikutan intrik politik.
Ia menilai, masyarakat sudah cukup muak dengan berbagai intrik politik yang terjadi sepanjang tahun ini.
Baca juga: Pemerintah Kota Bima Dibidik KPK, Dewan: Blundernya Kelihatan
“Karena itu lembaga resmi negara seperti KPK jangan ikut-ikutan politik lah, rakyat akan makin muak,” ujar tokoh aktivis Jumhur Hidayat di Jakarta, Sabtu (29/10/2022).
Menurut, tindakan KPK yang mengait-ngaitkan nama-nama politisi dengan kasus tertentu dinilai aneh.
Terlebih lagi, tokoh-tokoh yang disinggung KPK punya potensi berkontestasi di Pemilu 2024.
“Ya kecuali kalau tokoh tersebut tertangkap tangan atau terlibat kasus yang saat ini sedang ditangani oleh penyidik."
Baca juga: KPK Sita 3 Rekaman Telepon, Ada Suara Petinggi Partai dan Istri Pejabat Kota Bima
"Kalau kasus-kasus lama yang sebagian sudah berkekuatan hukum tetapi dikorek-korek kembali hanya karena terkait dengan nama tertentu, itu Namanya sudah bermain politik,” ujarnya.
Jumhur menilai Lembaga negara seperti KPK baiknya memberikan ruang bagi berbagai tokoh bangsa potensial untuk bersaing secara fair dalam Pemilu 2024.
Biarkan nama-nama seperti Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar, atau Ganjar Pranowo jika memenuhi persyaratan melakukan konstetasi politik secara terbuka.
"Jangan mereka kemudian tiba-tiba disandera dengan kasus-kasus lama yang kemudian dikaitkan dengan nama mereka."
"Logikanya, kalo KPK mempunyai bukti kuat kenapa ngak dari dulu disampaikan ke pengadilan. Kok kasus yang sudah selesai 8 atau 10 tahun lalu kembali diungkit jelang Pemilu,” katanya.
Sumber: Tribunnews.com
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.