Pilpres 2024
Hasto Kutip Pesan Jokowi Agar Tidak Lama-lama Menentukan Capres, Elektabilitas Ganjar Tertinggi
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Parpol untuk tidak sembrono dalam memilih Capres dan Cawapres.
TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto kembali mengutip pesan Presiden Jokowi kepada partainya soal Capres dan Cawapres.
Jokowi berpesan agar PDIP tidak lama-lama dalam menentukan sosok Capres dan Cawapres.
"Nah persoalan Capres-Cawapres itu nanti tiba momentumnya dan Pak Jokowi pun berpesan jangan lama-lama, maksudnya jangan mendekati Oktober, ketika pendaftaran itu mau dilakukan tafsirnya kan seperti itu," kata Hasto kepada wartawan, Kamis (27/10/2022).
Baca juga: PAN Nusa Tenggara Timur Curi Start Deklarasikan Ganjar Pranowo Capres 2024
Hasto mengatakan, Jokowi pasti paham bahwa menentukan nama pemimpin tidak mudah.
"Presiden Jokowi kan juga sama-sama, punya pemahaman yang sama bahwa tanggung jawab pemimpin itu berat. Itu yang menjadi prioritas kami. Jadi jangan sembrono kata Pak Komar (Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun)," tandasnya.
Diketahui, pencalonan presiden dan wakil presiden digelar pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. Sementara masa kampanye dimulai dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Parpol untuk tidak sembrono dalam memilih Capres dan Cawapres.
Presiden menyinggung hal tersebut di depan para pimpinan Parpol di antaranya Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Plt Ketua Umum PPP Mardiyono, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi, dan lainnya. Para petinggi Parpol itu hadir pada acara puncah HUT ke-58 Partai Golkar.
Presiden Jokowi menganalogikan posisi presiden seperti pilot pesawat terbang yang membawa banyak penumpang. Pilpres kata presiden, ibarat memilih pilot dan co-pilot.
Presiden mengatakan, dirinya memberikan gambaran bahwa dalam memilih calon presiden 2024 harus hati-hati. Pasalnya, Capres yang terpilih nanti akan menahkodai 273 juta rakyat Indonesia.
“Saya kan hanya memberikan sebuah gambaran bahwa siapa pun capres-cawapres itu memang harus hati-hati, karena menakhodai 273 juta rakyat Indonesia,” kata presiden.
Penentuan Capres yang akan diusung, kata Jokowi, harus dengan kalkulasi yang rinci. Sehingga Capres yang diusung untuk dipilih rakyat Indonesia nantinya adalah calon yang tepat.
“Sehingga sekali lagi, dalam penentuan Capres-Cawapres tadi saya sampaikan hati-hati dengan kalkukasi yang detail, tidak sembrono,” katanya.
Elektabilitas Ganjar di Puncak