Berita Bima

Pangdam IX/Udayana Merayakan Hari Santri Nasional di SMA Negeri 4 Kota Bima

Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Sonny Aprianto turut hadir dalam perayaan Hari Santri ini, dan menjadi inspektur upacara.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Dion DB Putra
PENREM162/WIRA BAKTI
Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Sonny Aprianto dalam perayaan Hari Santri di SMAN 4 Bima, Sabtu (22/10/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Kota Bima dan Kabupaten Bima mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional 2022 di lapangan SMAN 4 Kota Bima, Sabtu (22/10/222).

Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Sonny Aprianto turut hadir dalam perayaan Hari Santri ini, dan menjadi inspektur upacara.

Baca juga: Gagal Ginjal Akut pada Anak Merebak, Kota Bima Masih Nol Kasus

Dalam rilis yang diterima TribunLombok.com dari Penrem 162/WB disebutkan, sejak pagi sudah terlihat di halaman lapangan SMAN 4 Kota Bima ribuan santri. Mereka datang memasuki halaman tempat upacara.

Upacara Peringatan Hari Santri 2022 bertema ‘Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan’, dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya.

Dalam kesempatan tersebut Pangdam IX/ Udayana menyampaikan amanatnya. Pangdam menyampaikan alasan memilih Kota Bima sebagai tempat upacara Peringatan Hari Santri Tahun 2022 ini.

Menurut Pangdam, Kota Bima dihuni masyarakat yang religius. Secara historis, Bima dulu merupakan salah satu pusat perkembangan Islam di Nusantara. Ditandai dengan tegak kokohnya sebuah kesultanan, yaitu Sultan Bima.

Pangdam menjelaskan, dalam perjuangan merebut dan mempertahankan Indonesia, TNI tidak bisa terpisahkan dari santri.

Sebagai contoh, Pangdam menjelaskan garis perjuangan mulia Jenderal Soedirman. Sebagai seorang Panglima Besar tidak lepas dari kehidupan masa kecilnya.

Jiwa serta raganya dibentuk oleh lingkungan keluarga yang taat menghayati ajaran Islam, dan pernah menjadi santri di pesantren asuhan Kyai Busyro Syuhada.

Dalam perjalanan kariernya, Soedirman diangkat menjadi guru oleh para tokoh dan ulama untuk mengajar di HIS (Hollandsch Inlandsche School).

Dari uraian di atas, kata Pangdam Udayana, Panglima Besar Jenderal Soedirman merupakan Bapak TNI yang mengenyam pendidikan menjadi seorang santri di -pesantren.

Itulah sebabnya TNI dan santri mempunyai hubungan sejarah yang sangat erat dan tidak terpisahkan. "Ibarat air dengan ikan," tegas Mayjen TNI Sonny.

Acara ini turut dihadiri Kapolda NTB Irjen Pol. Drs Djoko Poerwanto, Danrem 162/WB Brigjen TNI Sudarwo Aris Nurcahyo.

Juga Asintel Kasdam IX/Udayana, Kol Arm Sarkistan Sihaloho, Kanwil Kemenag Provinsi NTB Zaidi Abdad, Bupati Bima, Indah Damayanti, Bupati Dompu Khaeder Jaelani.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved