Berita Kota Mataram
Ingin Transportasi Umum Kota Mataram Berfungsi Maksimal? Harus Ada Kreativitas, Ini Penjelasannya
angkutan umum yang beroperasi di Kota Mataram seperti bemo kuning, bus-bus sangat jarang terlihat di jalanan.
Penulis: Laelatunniam | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Penggunaan transportasi umum di Kota Mataram jauh dari kata maksimal.
Ini dibuktikan dengan kondisi di lapangan, angkutan umum yang beroperasi di Kota Mataram seperti bemo kuning, bus-bus sangat jarang terlihat di jalanan.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Mataram Abd Rahman kondisi ini perlu diperhatikan.
Sehingga sopir transportasi umum tidak kehilangan mata pencaharian, juga kendaraannya tidak terbengkalai begitu saja.
Baca juga: NTB Diprediksi Alami Inflasi Didorong Sektor Transportasi, Pengamat: Antisipasi Harga Sembako Naik
Rahman menyebut harus ada inovasi dan ide-ide kreatif dari pemerintah Kota Mataram untuk membuat transportasi umum berfungsi lagi.
"Misal mentransformasikan angkutan umum sebagai angkutan wisata city tour, atau angkutan khusus pasar dan lainnya, sehingg bisa hidup lagi," ucapnya.
Bukan hanya angkutan umum, halte-halte juga tidak berfungsi sesuai fungsinya.
"Ya karena ini tidak ada perencanaan yang jelas," jelasnya.
Baca juga: Harhubnas 2022, Bupati Lombok Timur Genjot Integrasi Antarmoda hingga Keselamatan Transportasi
Dinas Perhubungan Kota Mataram dalam hal ini ditekankan untuk segera memembuat inovasi dalam penanganan angkutan umum.
Meskipun saat ini Kota Mataram saat tidak ada kemacetan seperti kota-kota yang lain.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan lima hingga beberapa tahun ke depan akan terjadi juga, jika kebiasaan menggunakan angkutan umum tidak ada.
"Dinas perhubungan segera hadir mengatur dan menggunakan peluang yang ada untuk angkutan kita," jelasnya sekali lagi.
Terkahir, disinggung subsidi untuk angkutan umum, Rahman menyebut belum dipastikan.
"Itu tergantung dari benan keuangan pemerintah daerah, karena tidak semua bisa disubsidikan," tuturnya.
(*)
Laelatunni'am