Nahdlatul Wathan
Sosok Pendiri Nahdlatul Wathan di Mata Muridnya, Diakui Sebagai sang Murabbi
Sosok pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dikenal murid-muridnya sebagai murabbi karena ketinggian ilmunya.
Begitu pula dengan TGKH Muhammad Zainududdin Abdul Madjid, beliau selalu memberikan ilmu serta nasihat-nasihat keimanan kepada muridnya.
Agar memiliki keilmuan tinggi dan keimanan kuat, banyak sekali pesan wasiat yang TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sampaikan kepada muridnya.
Seperti yang tercantum di dalam buku wasiat renungan masa berikut ini:
Orang yang bakti kepada guru
Mendapat faidah hikmah yang baru
Tidak terduga terlebih dahulu
Memang Allah pemberi selalu
Kalau durhakka kepada guru
Hatinya kecil selalu terburu
Akhlaknya rusak jasmaninya pilu
Terkadang hidupnya haram melulu
Anakku kalian ku amanatkan
"Memegang teguh Nahdlathul Wathan
Kompak utuh sepanjang zaman
Iman takwa diperjuangangkan"
Dekatkan dirimu kepada Tuhan
Jauhkan dari pembela syaitan
Amar makruf wajib tegakkan
Nahi mungkar tetap akrifkan
Itulah beberapa pesan dari sekian banyak wasiat TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid kepada murid-muridnya.
Wasiat yang harus diusahakan untuk dipenuhi oleh setiap murid.
Seyogyanya sebagai murid juga tidak pantas untuk piwal dari perintah murabbinya.
Bahkan ada ulama yang mengatakan, "barang siapa yang piwal dari perintah atau didikan murabbinya, itulah ciri-ciri orang munafik".
Dengan sebab itu di Nahdlathul Wathan, setiap anggota disumpah bai'at.
Sebagai bentuk kesetiaan kepada sang murabbi.
Dengan sumpah bai'at itu, murabbi akan memberikan jaminan (syafaat) dunia dan akhirat kepada siapa saja yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Serta setia kepada perintah murabbinya.
Sebaliknya barang siapa yang ingkar akan mendapat bahaya dunia dan akhirat, karena mengingkari sumpah bai'at dan murabbinya.
(*)
Tulisan ini merupakan karya Ruhul Qudus, mahasiswa IAIH NW Lombok Timur